Gus Ali Gondrong Dukung Ganjar-Mahfud Md

25/10/2023 Pemilu 2024

Artikel Terkait

Menurut Gus Ali Gondrong, yang juga dikenal sebagai KH Mohammad Ali Shodiqin, penting untuk mempertahankan kedamaian dan mencegah konflik politik menyebabkan masyarakat becah. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan bersholawat.

Saat menghadiri pengajian dan ‘Sholawat Kebangsaan’ di Desa Reco, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Selasa (24/10/2023) malam, dia membuat pernyataan itu. Puluhan ribu penganut “mafia” sholawat dari berbagai tempat telah hadir di acara tersebut.

Memasuki tahun-tahun politik seperti sekarang ini, perlu adanya upaya penyejukan di tingkat masyarakat. Perbedaan pendapat dan pilihan politik dapat menyebabkan konflik dan perpecahan. Oleh karena itu, sholawat bertemakan kebangsaan sangat penting,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 25 Oktober 2023.

BACA JUGA : Ganjar Berikan Selamat Kepada Gibran Yang Telah Daftar KPU

Pada kontestasi politik tahun ini, Gus Ali menyatakan bahwa dia akan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang dia anggap memiliki kredibilitas dan integritas yang diperlukan oleh Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, dia berpendapat bahwa kedua pasangan tersebut dianggap mampu menangani masalah nasional seperti korupsi dan radikalisme. Ia berpendapat bahwa Ganjar dan Mahfud adalah pasangan yang cocok karena keduanya memiliki latar belakang yang kuat dan integritas yang tinggi.

Sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Gus Ali menyatakan bahwa Mahfud memiliki pengalaman dalam “Trias Politica”, yaitu jabatan di tingkat legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Selain itu, keduanya berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).

BACA JUGA : Mahfud Nilai MKMK Bersifat Kredibel

Jika saya memilih untuk menerima atau menolak pilihan karena etika. Pak Mahfud adalah orang yang tegas dan penuh pengalaman, sementara Pak Ganjar sangat berani melawan radikalisme dan korupsi. Menurutnya, keduanya berasal dari keluarga Nahdliyin yang sulit dibantah.

Ia meminta seluruh masyarakat untuk menggunakan akal sehat dan etika saat membuat keputusan tentang pesta demokrasi yang akan datang.

Dia menegaskan bahwa pemilihan pemimpin yang tepat harus dilakukan untuk bangsa Indonesia yang besar dan kaya ini.