Alumni AIP Mendeklarasikan Arah Dukungan Pilpres 2024 Ke Ganjar-Mahfud

Artikel Terkait

Mengacu Putusan MK, KPU Jakarta Gelar Rekapitulasi Ulang Suara di 233 TPS

01/07/2024

Formappi Minta Bawaslu dan KPU Lakukan Pemeriksaan Terkait Hasil Pemilu DPD RI

19/06/2024

Awas, Pemprov DKI Jakarta Punya Alat Canggih Deteksi PNS Tak Netral di Pilkada 2024

19/06/2024

MK Tolak Gugatan PDIP soal Dugaan Penggelembungan Suara PAN di Dapil Asmat I

07/06/2024

Dalam pemilihan presiden 2024, sejumlah alumni Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) menyatakan dukungannya kepada Ganjar Pranowo, calon presiden, dan Mahfud MD, calon wakil presiden.

Alumni AIP yang tergabung dalam Gerak Alumni Akademi Ilmu Pelayaran untuk Indonesia Bersih dan Bermartabat membacakan deklarasi dukungan pada hari Minggu (22/10/2023) kemarin.

Kami mengumumkan dukungan kami untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden 2024 hari ini. Muhammad Rafiq Alamsyah, salah satu deklarator, menyatakan, “Dukungan datang dari alumni Akademi Ilmu Pelayaran lintas generasi Angkatan.”

Setelah membaca Deklarasi, Rafiq menyatakan bahwa timnya akan mengembangkan strategi untuk memenangkan Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres berikutnya. Untuk meningkatkan jumlah pendukung, ia juga akan mengajak alumni AIP lainnya.

BACA JUGA : Ganjar-Mahfud Santap Pecel Dan Minum Jamu Usai Selesai Tes Kesehatan

James Talakua, seorang deklarator lain, menyatakan bahwa alasan Gerak Alumni Akademi Ilmu Pelayaran Jakarta untuk Indonesia Hebat dan Bermartabat mendukung Ganjar Mahfud MD adalah karena dia adalah orang yang sangat menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi. Selain itu, gubernur Jawa Tengah itu dinilai memiliki kepedulian terhadap rakyat kecil dan mampu mencapai tujuan poros maritim yang belum tercapai.

Dia menyimpulkan, “Itulah dasar kami mendukung orang baik seperti Pak Ganjar supaya dia bisa memimpin bangsa ini dengan menang dalam pemilihan presiden 2024.”

Muhammad Dian Effendi, alumni AIP Angkatan 48, mengatakan bahwa untuk memberikan informasi secara langsung dari rumah ke rumah, program tatap muka harus dilakukan. Dia berpendapat bahwa melakukan tindakan ini saat ini harus diberikan prioritas tertinggi.

Selain itu, ia berpendapat bahwa Tim Utama GM harus dibentuk untuk berkomunikasi dengan kelompok masyarakat. Untuk menghilangkan politik identitas dan hoaks yang beredar, tim ini juga harus terdiri dari pemuka agama dari berbagai latar belakang pendidikan.

BACA JUGA : Ramai-Ramai Pilih Baju Ganjar-Mahfud