3 July 2024
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan sambutan pada pembukaan Kick off Meeting 10th World Water Forum di Jakarta, Rabu (15/2/2023). (Dok. IKNpost)

Usai WWF Bali, Menteri Basuki Lanjutkan Pesan Air ke Tajikistan

JAKARTA, IKNpost – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri Plenary Session pada 3rd High Level International Conference on the International Decade for Action Water for Sustainable Development 2018-2028 di Dushanbe, Tajikistan.

Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Tajikistan atas keberhasilannya menyelenggarakan Dushanbe Water Conference. Mulai dari konferensi pertama dan kedua pada 2018 dan 2022 lalu, hingga konferensi ketiga yang tengah berlangsung saat ini.

“Pemerintah Tajikistan telah menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam merespon isu mengenai sumber daya air. Dibuktikan dengan penyelenggaraan 2nd Dushanbe Water Conference 2022 yang berperan penting terhadap tema dialog interaktif pada UN 2023 Water Conference, yang kemudian menghasilikan Water Action Agenda,” kata Menteri Basuki, Rabu (12/6/2024).

Basuki juga berterimakasih kepada Pemerintah Tajikistan dan para delegasi negara lainnya yang telah mendukung Pemerintah RI dalam menyelenggarakan World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 lalu di Bali.

Selama sepekan, World Water Forum ke-10 telah mempertemukan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan agenda air. Mulai dari pemerintah, anggota parlemen, organisasi internasional, LSM, hingga sektor swasta, dan generasi muda.

“Pada Opening Ceremony, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa air untuk kemakmuran bersama hanya dapat dicapai melalui kolaborasi bersama dari seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi tersebut sebagai kunci untuk melestarikan air mulai dari saat ini demi kemakmuran bersama di masa mendatang,” ungkapnya.

Sebagaimana tertera dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6, akses air bersih dan sanitasi aman untuk semua harus dicapai pada 2030. Sementara, berdasarkan laporan PBB pada 2022 mengenai SDGs, akses untuk layanan air minum aman hanya mencapai 73 persen dari populasi global, dan untuk sanitasi dasar hanya mencapai 57 persen.

“Indonesia telah mencapai 92 persen layanan air minum dan 86 persen layanan sanitasi dasar pada tahun 2023. Meski begitu, masih banyak aksi yang harus dilakukan untuk mencapai target akses air bersih dan sanitasi aman pada 2030,” kata Basuki.

“Pesan penting dan krusial yang harus diingat dari UN Water Conference yang menyatakan bahwa air untuk kebaikan bersama, dan akses air minum dan sanitasi aman adalah hak manusia yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, harus selalu tersedia dan mudah diakses oleh seluruh populasi,” tegasnya.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Pengganguran Usia Muda, karena Adanya Kesenjangan Keahlian?

JAKARTA, IKNpost – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda …