5 July 2024

Universitas Pancasila Sempat Mutasi Diduga Korban Pelecehan Rektor

Universitas Pancasila (UP) mengungkapkan alasan sempat memutasi Kabag Humas dan Pentura berinisial RZ usai diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan rektor UP non-aktif berinisial ETH.
Plt. Rektor UP Sri Widyastuti mengatakan mutasi itu dilakukan terkait proses akreditasi yang sedang dilakukan di program pasca sarjana UP.

“Jadi kami membutuhkan tenaga untuk mempersiapkan akreditasi tersebut. Nah pada saat dibutuhkan sebuah unit kerja, tim yang akan membantu tim akreditasi itu kami dari rektorat akan support,” kata Sri dalam konferensi pers di Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Selasa (27/2).

Dugaan Pelecehan Seksual, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Sri menegaskan pihak rektorat bidang akademik sebatas memberikan bantuan tenaga kerja untuk akreditasi ketika melakukan mutasi tersebut.

Baca Juga : Pengendara Motor di Bandung Tewas Usai Terjerat Kabel Menjuntai

“Kalau pada saat itu kami akademik tidak dapat laporannya. Sesuai dengan porsi kami di bidang akademik untuk kebutuhan akreditasi ya kami berikan tenaga kerja,” ujar dia.

Sebelumnya, mutasi tersebut diungkap oleh kuasa hukum korban, Amanda Manthovani ketika melayangkan ke Polda Metro Jaya. Amanda mengatakan korban berinisial RZ mendapat surat mutasi dan demosi pada 20 Februari 2023 setelah diduga menjadi korban pelecehan oleh ETH.

“Menindaklanjuti kejadian itu, korban yang merasa dirugikan akhirnya membuat laporan di Polda Metro Jaya,” kata Amanda kepada wartawan, Jumat (23/2).

Bahas kasus pelecehan Rektor di rumah Agum Gumelar
Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) mengungkap tempat-tempat yang menjadi lokasi pembahasan dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret rektor non-aktif UP ETH.

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio mengatakan pembahasan itu salah satunya dilakukan di rumah Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar selaku Pengawas YPPUP. Yoga menjelaskan kemudian pertemuan selanjutnya dilakukan di rumah Ketua Pembina YPPUP Siswono Yudo Husodo.

“Yayasan itu rapat mulai hari Sabtu kemudian minggu di rumah pak Agum Gumelar. Kemudian hari Senin kemarin di kantor pak Siswono, kita mencermati dan sangat prihatin dengan terjadinya kasus ini,” kata Yoga

“Karena (Universitas) Pancasila tuh akreditasimya unggul dan hampir 70 persen. Prodi-prodi juga unggul, sangat disayangkan kalau dengan akreditasi dengan sedemikian baik ada masalah,” sambungnya.

“Jadi pak Edie Toet itu sebenarnya akan berakhir pada 14 maret 2024, tapi menimbang dengan suasana yang seperti ini dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian rapat Senin memutuskan dinonaktifkan sampai 14 Maret,” ujar dia.

YPPUP juga telah menunjuk Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Sri Widyastuti sebagai Plt. Rektor. Keputusan itu berdasarkan rapat pleno yang diadakan pada Senin (26/2) kemarin.

Loading

Silahkan Telusuri

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Pengungkapan Laboratorium Narkotika di Malang Dianggap Terbesar di Indonesia, Menurut Polisi

JAKARTA, IKNpost – Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengungkapan lab …