TPN Muda Sebut Ganjar-Mahfud Bukan Sosok Dengan Privilege Khusus

10/12/2023 Pemilu 2024

Artikel Terkait

Gita Permata, juru bicara muda TPN, mengungkapkan alasan mengapa dia dapat mendukung Ganjar Pranowo, capres-cawapres nomor urut 3, dan Mahfud MD dalam pemilihan presiden RI 2024.

Dia menyatakan bahwa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mendukung kandidat yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo karena Ganjar dan Mahfud berasal dari rakyat biasa dan tidak dibesarkan di dunia politik menggunakan keistimewaan.

Dalam diskusi berjudul Milenial Bertanya Antigagal, yang juga dihadiri Andika Perkasa, wakil ketua TPN, dan Gita, di Oktaf Coffee di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/12).

Dia menyatakan, “Ganjar-Mahfud sesuai dengan ideologi dan rasa yang saya anut selama ini. Saya lihat Pak Ganjar dan Pak Mahfud, ini orang biasa, dari kecil awalnya, enggak ada privilege, orang tua Pak Ganjar polisi dan mau pensiun.”

Selain itu, Gita menyatakan bahwa Ganjar adalah individu yang berani menghadapi tantangan, karena mantan gubernur Jawa Tengah itu mampu melanjutkan pendidikan meskipun memiliki keterbatasan.

BACA JUGA : Khatib Milenial Se-Jabodetabek Nyatakan Dukungan Ke Ganjar-Mahfud

Dia menyatakan bahwa kesulitan yang dialami Ganjar saat dia masih muda mirip dengan kesulitan yang dialami oleh generasi milenial saat ini yang memiliki keterbatasan. Dari sana, dia memilih kandidat nomor tiga.

Sebagai anak muda, semangat perjuangan saya terbakar oleh itu. Gita berkata, “Pak Ganjar bisa hidup pada umur segitu.”

“Pak Ganjar dan Pak Mahfud punya nilai yang bisa diselaraskan dengan anak-anak muda, karena kita, kan, generasi penerus, menuju Indonesia unggul gerak cepat,” kata wanita berusia 22 tahun itu.

Gita mendorong generasi milenial untuk menyatukan visi dan misi Ganjar-Mahfud untuk memenangkan kandidat nomor tiga untuk presiden dan cawapres.

Oleh karena itu, saya percaya bahwa anak-anak muda ini harus menunjukkan kepeduliannya. Dia menyatakan bahwa mereka mengambil pendekatan emosional karena kami ingin berbicara dan bertemu dengan keluarga.

“Jadi, ayolah jangan sampai kita terbuai atau malas-malas.”

BACA JUGA : Pengamat Sebut Ganjar Memiliki Ideologi Yang Sama Dengan Jokowi Tentang IKN