5 July 2024
Capres-Ganjar-Gus-Paox
Capres-Ganjar-Gus-Paox

Tegas! Ganjar Ungkapkan Pentingnya Pertahanan Kebudayaan Indonesia

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut tiga, menyatakan bahwa pertahanan kebudayaan sangat penting untuk menjaga identitas dan karakter Indonesia yang kuat.

Saat berkunjung ke Pesantren dan Rumah Kebudayaan Wongsorogo di Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1), Ganjar mengatakan, “Ini yang kemarin ditanyakan kenapa kita tidak membangun pertahanan budaya, strategi kebudayaan agar kita punya karakter yang kuat.”

Menurut Ganjar, pesantren dan rumah budaya yang dipimpin oleh budayawan Gus Paox Iben Mudhaffar memiliki tujuan untuk menyebarkan ilmu keagamaan seiring dengan masyarakat dan kebudayaan.

Nyantrinya tidak hanya belajar Al-Quran, tafsir, dan kitab, tetapi juga belajar tentang budaya dan seni. Ganjar menyatakan bahwa ini adalah model pondok pesantren yang sesuai dengan tradisi Indonesia yang ada, karena istilahnya jiwa raganya belajar di sini.

Gamelan, wayang, batik, barongan, lukis, dan kegiatan seni budaya lainnya dilakukan di Ndalem Wongsorogo.

Ganjar menyatakan bahwa upaya Gus Paox melalui rumah budaya dan pesantren Wongsorogo merupakan upaya nyata untuk melakukan ketahanan budaya Indonesia.

Oleh karena itu, Ganjar berusaha untuk meningkatkan pertahanan budaya dengan mendirikan lebih banyak tempat serupa di seluruh Indonesia.


BACA JUGA : Deklarasi Forum Habaib Se-Jawa Barat Dukung Ganjar-Mahfud

Selain itu, Ganjar menyatakan bahwa dia siap membantu jika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia dari tahun 2024 hingga 2029, dengan menyediakan program, kebijakan, dan peraturan baru jika diperlukan.

Kemarin, banyak seniman dan budayawan bertanya kepada saya tentang alasan kita tidak berbicara tentang pertahanan budaya dan strategi kebudayaan. Penegakan hukum harus dilakukan, dan kita harus memperhatikannya. Dia menyatakan bahwa dia percaya bahwa industri ini akan berkembang luar biasa jika ruang ini dijaga dan dikembangkan, termasuk dengan menetapkan regulasi.

Dia juga menyatakan bahwa dia bersedia melibatkan semua seniman, budayawan, dan tokoh-tokoh lainnya untuk menerapkan teori pembangunan bahwa “tidak ada satu pun yang tertinggal”.

Menurutnya, model-model ‘bottom up’ ini harus didorong. Teori perencanaan pembangunannya adalah “jangan ada yang ditinggalkan”.

Gus Paox, di sisi lain, menjelaskan bahwa tujuan dia mengajarkan santri di pesantrennya bukan hanya belajar mengaji tetapi juga belajar tentang seni dan budaya. Tujuannya adalah agar santri dapat meningkatkan kekuatan spiritual mereka.

Menurutnya, santri di sini tidak hanya mengaji tetapi juga belajar seni dan budaya. Jadi, agar spiritualnya benar-benar terasah.

Dia berpendapat bahwa kebudayaan harus menjadi milik Indonesia di masa depan, dan peran pemimpin seperti Ganjar Pranowo diperlukan untuk mencapainya.

Gus Paox menyatakan, “Kami berharap Pak Ganjar bisa memperhatikan kebudayaan. Dan saya juga sudah sering bertemu dengan Pak Ganjar, dan saya lihat semangatnya sama.”


BACA JUGA : Usai Kampanye Akbar Ganjar Di Bandung, Mahasiswa Padati Jalan Braga Ajak Kawal Pemilu

Loading

Silahkan Telusuri

Kolaborasi Jadi Kunci Ruang Digital Damai Selama Pemilu 2024

JAKARTA, IKNpost – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mengungkapkan bahwa kolaborasi dari …