8 July 2024
Menkeu Sri Mulyani Dampingi Presiden Jokowi Serahkan Daftar DIPA & TKD APBN 2024 Secara Digital. (Dok. Istimewa)

Sederet Kesuksesan Era Jokowi Diungkap Sri Mulyani

JAKARTA, IKNpost – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah capaian pembangunan nasional dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Ini artinya selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sri Mulyanimengatakan, ada tiga aspek yang cukup jadi perhatian dalam 10 tahun terakhir disamping besaran pertumbuhan ekonomi. Yakni, upaya peningkatan infrastruktur, kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat.

“Penguatan tiga aspek ini merupakan langkah strategis membangun fondasi perekonomian yang kuat untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depan,” ucap Sri Mulyani dalam penyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) di Rapat Paripurna, dikutip Selasa (21/5/2024).

Sederet capaian ini, tak terlepas dari penggunaan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, diperlukan APBN yang kuat untuk menopang rencana pembangunan ke depan.

Bendahara Negara itu turut merinci, pada sisi infrastruktur, dalam periode 2015-2023, Jalan tol yang beroperasi meningkat sebesar 1.938 Km, sementara panjang jalan non-tol nasional meningkat 4.547 km. Pada periode yang sama, Pemerintah juga telah membangun 37 bendungan baru, sehingga kapasitas irigasi meningkat signifikan.

“Selain itu untuk mendukung ketahanan energi, Pemerintah juga meningkatkan kapasitas pembangkit listrik nasional meningkat 36 gigawatt dalam periode 2015-2023,” ucap diam

Dari sisi penguatan kualitas SDM, dalam 10 tahun terakhir, jumlah sekolah baru meningkat masing-masing sekitar 1,500 SD, 4,600 SMP, dan 3,600 SMA/SMK, sehingga mampu meningkatkan angka partisipasi kasar di seluruh jenjang pendidikan.

“Selain itu, beasiswa LPDP juga diberikan kepada putra-putri terbaik Indonesia untuk menempuh pendidikan di berbagai universitas terbaik, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Sampai dengan akhir tahun 2023, jumlah penerima beasiswa LPDP telah mencapai 45.496 orang,” bebernya.

Selanjutnya, di sektor kesehatan, Pemerintah telah mampu penurunan prevalensi stunting dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023 dan akan diakselerasi untuk mencapai target 14 persen pada tahun 2024.

Dari sisi kesejahteraan, tingkat kemiskinan turun signifikan dari 11,25 persen pada tahun 2014 menjadi single digit 9,36 persen di tahun 2023. Sementara itu, kemiskinan ekstrem juga turun tajam dari 6,18 persen di tahun 2014 menjadi 1,12 persen di tahun 2023.

“Tingkat pengangguran nasional juga terus menurun. Per Februari 2024, tingkat pengangguran tercatat di level 4,82 persen, turun signifikan dari 5,7 persen (Februari 2014), dan sudah di bawah level pra-pandemi,” pungkasnya.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Harga Emas Meningkat Lagi, Tembus Rp 1.395.000 Per Gram

JAKARTA, IKNpost – Harga emas Antam pagi ini dibuka pada level Rp 1.395.000 per gram, …