5 July 2024

SBY Mengajukan Permintaan Kepada Pemimpin Dunia Untuk Akhiri Perang di Gaza

JAKARTA, IKNpost – Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa ada secercah harapan tentang kemajuan di Timur Tengah, seperti gencatan senjata yang membawa pengakhiran perang di Gaza yang lebih permanen. Karena itu, SBY meminta para pemimpin dunia untuk bertindak, bukan diam.

“Saya ‘membaca’ ada kehendak, paling tidak kesediaan, dari pihak-pihak yang berperang secara langsung (Israel dan Hamas) juga dari pihak yang berada di belakang layar untuk mencari solusi damai,” tulis SBY, dalam akun media sosial X, pada Minggu, 5 Mei 2024.

SBY mengaku memahami bahwa negosiasi untuk mencapai kesepakatan (peace deal) selalu rumit dan tidak mudah dicapai. Karena, upaya peace deal sering gagal, lantaran masing-masing pihak memiliki ego dan ingin mendapatkan manfaat yang paling banyak, serta tidak mudah mencapai win-win solution.

Termasuk tantangan lain, bila ada pihak ketiga yang ikut bermain sesuai dengan kepentingannya masing-masing.

SBY menyampaikan, banyak contoh di seluruh dunia bahwa resolusi konflik berhasil karena pihak-pihak yang bersengketa mau ‘mundur satu langkah ke belakang’. Implementasi dari peace deal juga sangat rentan dan setiap saat bisa kandas.

“Hal ini saya kemukakan karena saya juga memiliki pengalaman yang panjang dalam upaya resolusi konflik di Indonesia, maupun ketika ikut menengahi sejumlah konflik antar negara,” katanya.

SBY menegaskan, perang di Gaza harus segera diakhiri. Untuk itu, para pemimpin dunia harus peduli dan tidak bersikap abstain. Disamping tragedi yang terjadi di Gaza sudah melampaui batas kemanusiaan, korban jiwa juga sangat tinggi baik di pihak Israel, terlebih lagi di pihak Palestina yang jauh lebih besar.

Selain itu, menurut SBY, bila ada yang berpendapat dalam sebuah peperangan ‘collateral damage’ (jatuhnya korban sipil dalam sebuah peperangan) tidak dapat dihindari. Namun,yang terjadi di Gaza sudah jauh melampaui batasan itu.

Namun, jika konflik semakin meluas dan membesar, yang “gelap” bukan hanya kawasan Timur Tengah, hampir semua negara akan merasakan konsekuensi negatifnya. Ini terutama benar dengan mempertimbangkan pergeseran ekonomi global yang akan datang.

Oleh karena itu, tidak hanya Israel dan Hamas yang bertanggung jawab atas upaya gencatan senjata permanen.

SBY juga meminta semua pihak yang terlibat untuk berpartisipasi. SBY mengatakan bahwa tidak hanya Israel dan Hamas yang menentukan keberhasilan upaya gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza.
Negara-negara yang sudah terlibat dalam konflik secara de facto juga memiliki peran dan kekuatan yang signifikan.

“Ini sekaligus kita serukan kepada pihak-pihak yang terlibat untuk tidak hanya bersikukuh pada kepentingan nasional masing-masing, tetapi bangunlah kehendak yang baik untuk menghentikan tragedi kemanusiaan yang luar biasa ini. Prakarsa dari sejumlah negara yang berupaya dengan gigih untuk menghentikan peperangan di Gaza patut mendapatkan penghargaan dan dukungan secara internasional,” kata dia.

Baca juga : Pabrik Narkoba di Bali Dibongkar Polisi

Loading

Silahkan Telusuri

Prabowo Bertemu Menlu AS di Yordania, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

JAKARTA, IKNpost – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri …