5 July 2024
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Rencana Indonesia Untuk Mengekspor Listrik ke Papua Nugini Tertunda Satu Tahun, Luhut Kesal!

JAKARTA, IKNpost – Sulitnya mencapai ekspor listrik 5 megawatt dari Indonesia ke Desa Wutung, Papua Nugini, diungkapkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Luhut menyatakan bahwa birokrasi dan regulasi yang rumit menyebabkan masalah.

Namun, Luhut menyatakan bantuan tersebut akan segera diberikan setelah dia turun tangan. Presiden Jokowi telah mencanangkan bantuan listrik sejak Juli 2023.

“Perintah Pak Jokowi, Listrik Wutong itu 23 Juli tahun lalu. Itu baru tadi selesai,” kata Luhut di MINDialogue: Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Luhut mengaku sempat kesal dengan persoalan ini. Ia lantas membandingkan bantuan listrik ke masyarakat yang diberikan oleh Perusahaan di Morowali, Sulawesi Tengah, dengan jumlah lebih besar.

“Saya tadi agak ngomel, kalau gitu Anda tidak patuh sama perintah Presiden. Terus saya putuskan jalan, bayar. Itu hanya 5 megawatt. Saya bilang, eh satu perusahaan di Morowali dikasih 10 megawatt ke masyarakat kita negara katakanlah itu CSR 5 megawatt kok susah amat. Birokrasi ini jadi masalah yang tidak mudah,” tutup Luhut.

Luhut menyebut sudah mengultimatum Kementerian Keuangan untuk memberi dukungan harga terkait pasokan listrik tersebut. Ia meminta prosesnya bisa selesai dalam waktu 10 hari.

“Perintah Presiden setahun lalu, baru tadi bisa diputuskan. Dan saya kasih ultimatum 10 hari harus beres dari Keuangan untuk segera kasih endorse pemberian harga 20 sen per kilowatt hour untuk listrik yang kita kirim ke Wutung, Papua Nugini.

“Presiden sudah kasih instruksi waktu kami ke Papua Nugini, kita bantu Papua Nugini, satu kepentingan politik soal Papua dan mineral yang ada di Papua Nugini yang bisa kita kerjasamakan, yang mereka juga pengen itu kerja sama dengan Indonesia, itu saja pun masih dibuat repot. Kita hanya memberikan 5 megawatt listrik ke Wutung, susah, masih berbelit-belit birokrasi,” kata dia.

Luhut melihat bahwa suplai listrik ke negara tetangga kedua diperlukan untuk kepentingan politik kedua negara tersebut. Dia menyatakan bahwa Indonesia ingin menggandeng Papua Nugini untuk mengawasi kekayaan mineralnya.

Baca juga : Menteri Siti: Perhutanan Sosial Adalah Upaya Untuk Menciptakan Keadilan dalam Pengelolaan Lahan

Loading

Silahkan Telusuri

Harga Emas Antam Meningkat 13.000 Rupiah Jadi Rp1,378 Juta Per Gram

JAKARTA, IKNpost – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik sebesar Rp13.000 per …