5 July 2024
program-belajar-keluar-negeri
program-belajar-keluar-negeri

Program Belajar Keluar Negeri PASI Akan Digenjot Lebih Dengan GASING

Pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah strategis dalam rangka meningkatkan skor Program for International Student Assessment (PISA). Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran GASING yang merupakan singkatan dari Gampang, Asik, dan Menyenangkan.

Metode GASING diperkenalkan oleh Prof Yohanes Surya. Ini adalah suatu metode pembelajaran langkah demi langkah yang membuat anak dapat menguasai materi secara gampang, asik, dan menyenangkan.

Pada implementasi GASING, anak-anak, akan diajak bermain dan bereksplorasi menggunakan alat peraga, sehingga konsep yang disampaikan dapat dirasakan dan dibayangkan. Satu ciri khas lain metode GASING adalah anak-anak dapat berhitung di luar kepala atau mencongak dengan cepat.

Berdasarkan hasil PISA 2022, Indonesia ada di peringkat 68 dengan skor matematika 366, sains 383, dan membaca 359. Hasil PISA 2022 adalah capaian paling tinggi sepanjang sejarah Indonesia dalam mengikuti PISA.


BACA JUGA : RI-Timor Leste Sepakat Dorong Penyelesaian Konflik Perbatasan

Dalam rangka meningkatkan skor PISA, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) selaku koordinator SDM aparatur akan menyiapkan kebijakan penguatan SDM pendidikan.

“Kami menyiapkan kebijakannya, jadi tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate melalui seleksi CPNS. Kami sudah petakan peta jabatan dan lain-lain, dan kita sudah petakan yang positive growth dan zero growth. Guru ini termasuk sektor yang masih positive growth,” jelas MenPAN-RB Azwar Anas dalam Rapat Koordinasi Percepatan Peningkatan Peringkat PISA di Jakarta pada Kamis (25/1/2024), dikutip dari rilis resmi situs KemenPAN-RB.

Anas mengatakan pengembangan kapasitas khususnya profesi guru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan perlu diperkuat. Di samping itu ada permasalahan berupa penyebaran guru yang tidak merata. Menurut Anas, ini menjadi isu yang harus diselesaikan dengan baik.

“Terkait dengan penyebaran jadi masalahnya bukan hanya kekurangan guru, tetapi peta penyebaran guru. Kemarin ada formasi guru di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), termasuk Papua, dan Nusa Tenggara Timur yang tidak terisi,” kata Anas.


BACA JUGA : Pabrik Kimia Mulai Berikan Bantuan Warga Terdampak Bau

Loading

Silahkan Telusuri

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Pengungkapan Laboratorium Narkotika di Malang Dianggap Terbesar di Indonesia, Menurut Polisi

JAKARTA, IKNpost – Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengungkapan lab …