3 July 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap sejumlah intimidasi yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Intimidasi bahkan terjadi sejak awal. (Dok. Tim News)

PDIP Ungkap Serangkaian Intimidasi selama Pemilu 2024, Singgung Abuse of Power

JAKARTA, IKNpost – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap sejumlah intimidasi terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Intimidasi bahkan terjadi sejak penetapan partai-partai yang akan mengikuti pesta demokrasi tersebut.

“Kalau intimidasi kan memang dilakukan sejak awal. Ya ketika proses ini berjalan, bahkan ketika penetapan partai-partai mana yang bisa ikut pemilu, itu kan dilakukan berbagai intimidasi,” kata Hasto kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).

Dia mengungkapkan bukti yang ditunjukkan perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, Hadar Nafis Gumay, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Komisi II DPR pada Rabu (11/1/2023) lalu.

Kala itu, kata dia, Hadar Nafis Gumay sempat menampilkan layar yang diduga berisi percakapan anggota KPU provinsi yang merasa resah karena diduga mengalami intervensi KPU pusat.

“Testimoni dari Pak Hadar Gumay di Komisi II itu kan menunjukkan bahwa sebenarnya beberapa partai itu tidak memiliki syarat untuk ikut pemilu seperti PSI,” katanya.

“Tapi kan kemudian ada upaya untuk meloloskan, ini saya hanya membaca pernyataan-pernyataan,” tuturnya.

Intimidasi tersebut, menurut Hasto, akan terus berlangsung dan mengancam jalannya demokrasi di Indonesia.

“Jadi ketika dari depan sudah ada intimidasi, di tengahnya dilakukan, di hilir dilakukan, ya mungkin ini bagi para pelakunya tanggung, sehingga terus intimidasi dilakukan,” katanya.

Hasto mengatakan mesin partai diintimidasi karena solid bergerak untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dia pun menyinggung dugaan abuse of power yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Mesin partai sangat solid sampai diintimidasi, kalau kita diintimidasi. Kan kita ini berhadapan dengan abuse of power dari Presiden Jokowi yang semua aspek dikerahkan. Bansosnya, instrumen hukumnya, hasilnya sudah di-setting terlebih dahulu seperti zaman orde baru, anggarannya ada automatic adjustment, itu kita hadapi,” katanya.

“Lalu bagaimana dengan kemenangan di luar negeri yang tanpa bansos, tanpa intimidasi yang memberikan kemenangan bagi Ganjar-Mahfud, ini pertama kali hasil pilpres di luar negeri berbeda dengan hasil yang di dalam negeri,” ujarnya.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Kunjungan ke Kantor PKS, Perindo Berbicara Tentang Pilkada di Jakarta dan Papua

JAKARTA, IKNpost – Angela Tanoesoedibjo, Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, menghadiri silaturahmi di Kantor …