5 July 2024
Jurubicara PSI, Andre Vincent Wenas (Dok. RMOL)

Apakah Lolos? Nasib Suara PSI dan Ambang Batas Parlemen 4 Persen

JAKARTA, IKNpost – Dalam pernyataannya, Andre Vincent Wenas, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF/LKSP Jakarta, yang juga menjabat sebagai Jubir DPP PSI, menyoroti perjuangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadapi ambang batas parlemen sebesar 4%.

Pertanyaan yang mengemuka adalah, apakah PSI berhasil melampaui ambang batas yang ditentukan? Antara harapan dan ketidakpastian, argumen dari berbagai pihak menjadi bagian penting dalam diskusi ini.

Dalam mengevaluasi argumen politisi PSI, terasa aura optimisme yang kuat mewarnai pernyataan mereka. Dengan keyakinan ini, PSI terus mengawal proses penghitungan suara untuk memastikan representasi yang adil.

BACA JUGA : Aturan Baru Hampir Selesai: TNI dan Polri Bisa Mengisi Posisi ASN

Meninjau data pada akhir Januari 2024, laporan Data Riset Analitika yang dimuat di situs berita Viva.com menyebutkan elektabilitas PSI yang dikomandoi oleh Kaesang Pangarep mencapai 4,3%. Kabar positif ini semakin diperkuat oleh laporan situs JPNN.com, yang merujuk pada data real count KPU pada 25 Februari 2024, menunjukkan perolehan suara PSI mendekati angka 2 juta secara nasional.

Angka konkrit terkait perolehan suara PSI pada pemilihan umum tersebut mencapai 1.924.797 suara atau 2,6%, berasal dari 525.447 Tempat Pemungutan Suara (TPS), mencakup 63,83% dari total TPS di seluruh Indonesia yang mencapai 823.236.
Keberhasilan PSI juga tampak di 15 dapil, dengan angka perolehan suara melampaui ambang batas parlemen 4%. Dapil-dapil tersebut mencakup wilayah seperti Banten III, Jakarta I, Jakarta II, hingga Papua Tengah.

Adi Prayitno, seorang pengamat, menambahkan dimensi baru dengan mencatat bahwa denyut nadi PSI kini merata, tidak terkonsentrasi hanya di Jakarta. Faktor Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum yang bersama tokoh-tokoh PSI intensif melakukan kampanye di seluruh pelosok Indonesia juga berperan dalam keberhasilan ini.

BACA JUGA : Peredaran Narkoba di Pintu Masuk Indonesia selama Ramadhan Diawasi Secara Ketat oleh Bareskrim

Selanjutnya, hasil hitung cepat (quick-count) menjadi salah satu acuan utama dalam memperkirakan hasil pemilu. Quick count, dilakukan oleh para pollster dan lembaga riset independen, mengambil sampel suara dari sejumlah TPS yang tersebar di berbagai wilayah.

Berdasarkan quick count, PSI terdeteksi memperoleh sekitar 2,9% pada akhir Februari 2024, pasca pencoblosan. Sementara hasil Sirekap KPU sebelum disetop penayangannya adalah 3,13%, dengan margin of error 1%-1,5%, masih berada dalam rentang yang wajar.

Namun, perbedaan signifikan antara hitungan riil dan quick count, khususnya terkait PSI, menimbulkan pertanyaan. Mengapa PSI menjadi pusat perhatian dibandingkan dengan partai lain seperti PKB atau Gelora?

Pertanyaan ini mengarah pada potensi keramaian yang mungkin diinisiasi oleh pihak-pihak yang merasa terancam dengan kehadiran PSI. Kendati demikian, seperti ungkapan populer, “Anjing menggonggong khafilah tetap berlalu,” menunjukkan bahwa keramaian tersebut bisa diabaikan.

Loading

Silahkan Telusuri

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Pengungkapan Laboratorium Narkotika di Malang Dianggap Terbesar di Indonesia, Menurut Polisi

JAKARTA, IKNpost – Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengungkapan lab …