2 July 2024

Menlu: Dukungan Indonesia Untuk Perjuangan Rakyat Palestina

JAKARTA, IKNpost – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memberikan kuliah umum tentang “Semua Mata di Rafah” tentang diplomasi Indonesia untuk Palestina di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kuliah umum, yang dibuka oleh Prof. dr. Ova Emilia, Rektor UGM, disiarkan secara online melalui YouTube UGM pada 3 Juni 2024.

Menlu Retno memberikan kuliahnya dalam dua bagian: (1) kondisi Gaza saat ini dan (2) tindakan politik luar negeri Indonesia terkait masalah tersebut.

Situasi Palestina saat ini semakin memburuk, kata Menlu Retno.

“Tidak ada satu pun kalimat yang dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa situasi bangsa Palestina mengalami perbaikan. Tidak ada sama sekali,” ungkap Retno.

Sejak 7 Oktober tahun lalu, lebih 2 juta orang terusir. Lebih dari 36.284 orang terbunuh, 15.239 di antaranya adalah anak-anak. 196 personel PBB terbunuh, 82.057 luka-luka, 10 kuburan massal ditemukan di Gaza.

Kondisi ini juga diperparah dengan upaya-upaya pelemahan terhadap UNRWA antara lain dengan dihentikannya bantuan donor kepada UNRWA. “Pelemahan secara sistematis UNRWA, bukan saja memperburuk pelayanan kepada para pengungsi, namun secara strategis untuk meniadakan isu pengungsi. Ini adalah tujuan strategis Israel,” imbuh Retno. Selain itu, Retno juga menyampaikan ada upaya-upaya pelemahan two-state solution serta keanggotaan Palestina di PBB masih terus diveto.

Diplomasi Indonesia untuk Palestina tidak pernah berhenti. “Indonesia secara konsisten memegang prinsip dan nilai-nilai universal, dan terus mendukung perjuangan Palestina, meski banyak sekali tekanan terhadap Indonesia, termasuk agar Indonesia segera menormalisasi hubungan dengan Israel,” ucap Menlu Retno. “Karena kekokohan dalam berprinsip inilah maka Indonesia dihormati oleh dunia internasional,” tambahnya.

Menlu Retno menyampaikan prioritas-prioritas Indonesia dalam mendukung Palestina, antara lain:

Pertama, sangat penting untuk mendorong gencatan senjata segera dan berkelanjutan (gencatan senjata segera dan berkelanjutan). Tanpa gencatan senjata, upaya untuk memperbaiki situasi tidak akan mungkin.

Kedua, Indonesia akan terus mendukung upaya UNRWA, dan negara lain juga harus melakukannya. Indonesia telah menunjukkan dengan meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA.

Ketiga, Indonesia tetap melanjutkan komitmennya untuk bantuan kemanusiaan. Indonesia telah mengirimkan lebih dari 4500 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina sejauh ini.

Keempat, Indonesia berharap DK PBB akan membuat keputusan yang memaksa Israel untuk mematuhi semua keputusan ICJ.

Kelima, mendorong negara lain untuk mengakui Palestina. Ini adalah salah satu hal yang dilakukan Menlu selama kunjungannya ke Eropa minggu lalu.

Keenam, terus berupaya agar proses keanggotaan Palestina di PBB dapat dirampungkan.

“Perjuangan Palestina masih panjang. Perjuangan Indonesia dan dunia internasional untuk membantu Palestina juga masih panjang. Diperlukan konsistensi, diperlukan keberpihakan terhadap keadilan, perdamaian dan kemanusiaan,” ujar Menlu Retno saat menutup kuliah. “To defend justice and humanity. Itulah yang terus diupayakan politik luar negeri Indonesia,” kata dia.

Selain itu, Menlu Retno mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Muhammadiyah selama kunjungannya ke Yogyakarta.​

Baca juga : Jokowi Mengusulkan ART sebagai Metode Transportasi Massal Baru di Kota

Loading

Silahkan Telusuri

Pengganguran Usia Muda, karena Adanya Kesenjangan Keahlian?

JAKARTA, IKNpost – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda …