3 July 2024

Menko Airlangga Berkunjung ke Fasilitas CNGR Terintegrasi di Qinzhou, China

JAKARTA, IKNpost – Setelah menghadiri Nikkei Forum di Tokyo selama dua hari Minggu (26/5/2024), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi fasilitas industri terintegrasi CNGR di Qinzhou, China bagian Selatan.

Qinzhou adalah tempat yang paling dekat ke Asia Tenggara. Jaraknya kira-kira 90 km dari Kota Nanning di bagian selatan China.

Deng Wei Ming, Chairman CNGR, menerima Menko Airlangga secara langsung pada kesempatan tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Chairman Deng menyatakan komitmennya kepada Menko Airlangga.

“CNGR berkomitmen untuk bekerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia dalam pengembangan diversifikasi teknologi industri material untuk energi baru di Indonesia,” kata Chairman Deng.

CNGR adalah salah satu grup perusahaan besar dari China yang bergerak di industri pengolahan nikel, dari hulu sampai hilir.

CNGR yang merupakan pemimpin pengembangan dan inovasi di bidang energi material, diakui sebagai The World Leader in New Energy Materials.

Ada 4 modernisasi industri yang dilakukan CNGR. Yakni diversifikasi teknologi, globalisasi pengembangan, digitalisasi operasional, ekologisasi industri.

Sebagai industri terintegrasi dalam pengolahan nikel, CNGR memproduksi sintesa prekursor terner dan nikel elektrolitik.

CNGR berencana melakukan investasi sebesar Rp 168,2 triliun dalam 20 tahun ke depan. Sejak tahun 2021, CNGR sudah tanam modal Rp 32,1 triliun di Indonesia.

CNGR sudah membangun fasilitas industri pengolahan nikel di Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, dan Batulicin.

Saat ini, CNGR mulai mengembangkan fasilitas kawasan terintegrasi di Konawe Utara, yang disebut Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK).

Kawasan seluas 5.000 hektare yang akan memulai pembangunan pada kuartal keempat 2024, diyakini mampu menyerap 28 ribu tenaga kerja lokal.

Pengolahan biji nikel di CNGR menggunakan teknologi Oxygen Enriched Side Blown Furnace (OESBF), yang memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan ketahanan cadangan mineral Indonesia.

Dengan memanfaatkan grade bijih nikel yang lebih luas, CNGR akan menjadi industri pertama di dunia yang melakukannya, meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi karbon, dan menghasilkan limbah yang ramah lingkungan.

Baca juga : Harga Emas Tembus Rp 1.327.000 Per Gram Setelah Naik 2.000 Rupiah

Loading

Silahkan Telusuri

Pengganguran Usia Muda, karena Adanya Kesenjangan Keahlian?

JAKARTA, IKNpost – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda …