5 July 2024
Ilustrasi Mudik. (Dok. Kemenhub)

Menhub Mau Beri Diskon Tarif Tol dan Angkutan Transportasi untuk Masyarakat yang Mudik Lebih Awal

JAKARTA, IKNpost – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan potensi pergerakan orang pada Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang. Demi menghindari potensi kepadatan lalu lintas, pemerintah akan memberikan diskon tarif tol dan tarif angkutan transportasi untuk masyarakat yang mudik lebih awal.

Menurut Budi hal ini diharapkan bisa mendistribusikan pergerakan orang lebih baik. Dengan begitu, masyarakat tidak terkonsentrasi pada satu hari saja yang berpotensi menimbulkan kepadatan ataupun kemacetan.

BACA JUGA : PDIP Sempat Rapat Bahas Wacana Angket DPR untuk Telisik Kejanggalan Pemilu 2024

“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” ujar dia dalam keterangan resminya, Selasa (12/3/2024).

Menurutnya, pemberian diskon tarif tol dan dan diskon tarif transportasi juga menimbang hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bersama Kementerian Perhubungan.

Minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3 persen (39,32 juta), bus 19,4 persen (37,51 juta), mobil pribadi 18,3 persen (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07 persen (31,12 juta).

BACA JUGA : Ketum Partai Golkar: Munas Golkar Digelar Desember 2024

Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).

Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4 persen c37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen (32,1 juta orang).

Loading

Silahkan Telusuri

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Pengungkapan Laboratorium Narkotika di Malang Dianggap Terbesar di Indonesia, Menurut Polisi

JAKARTA, IKNpost – Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengungkapan lab …