1 July 2024

KPK Diminta Untuk Memeriksa Pihak yang Sponsori Harun Masiku Atas Suap Wahyu Setiawan

JAKARTA, IKNpost – Diminta agar KPK menyelidiki pemberian uang suap sebesar Rp600 juta dari Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan, mantan Komisioner KPU.

Agar Harun Masiku dapat menjadi anggota DPR RI melalui mekanisme PAW, Saeful Bahri menyerahkan uang suap kepada Wahyu.

Kurnia Ramadhana, seorang peneliti ICW, meragukan bahwa Harun secara pribadi menghasilkan uang ini. ICW percaya bahwa ada pihak lain yang membantu atau mensponsori Harun.

“Kami meyakini ada pihak yang mensponsori dana ratusan juta rupiah yang diberikan Harun Masiku melalui Syaiful Bahri kepada Wahyu Setiawan,” kata Kurnia dalam keterangannya, Jumat 28 Juni 2024.

“Pihak yang mensponsori itu, harusnya bisa segera ditindaklanjuti oleh KPK,” imbuhnya.

Harun Masiku diketahui merupakan tersangka kasus dugaan suap penetapan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 yang buron sejak 2020.

KPK menyatakan akan mengusut pihak diduga mendanai pelarian mantan calon legislatif (caleg) PDIP, Harun Masiku. Sebab, pelarian harus membutuhkan banyak uang.

“Akan didalami oleh penyidik,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi, Kamis 27 Juni 2024 

Kendati begitu, juru bicara yang merupakan pensiunan Polri ini enggan menjelaskan mengenai langkah yang akan dilakukan penyidik.

“Materi pemeriksaan tidak dishare sama penyidik,” ujarnya.

Sebelumnya, KPK juga sudah memeriksa Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus suap yang menjerat Harun Masiku pada Senin, 10 Juni 2024.

Dari pemeriksaan itu, KPK menyita sejumlah barang milik Hasto dan stafnya bernama Kusnadi. Barang milik Hasto yang disita ialah ponsel dan buku dokumen. Sementara, barang Kusnadi yang disita ialah ponsel dan kartu ATM.

Selain Hasto, KPK juga telah memeriksa seorang pelajar atau mahasiswa bernama Melita De Grave pada Jumat, 31 Mei 2024 lalu.

Saat itu, KPK mencecar Melita mengenai pihak yang diduga mengamankan keberadaan Harun Masiku. Melita diduga memiliki informasi terkait keberadaan Harun.

KPK telah memeriksa bukan hanya Melita tetapi juga seorang pengacara bernama Simeon Petrus dan seorang siswa lainnya bernama Hugo Ganda.

Selain itu, keduanya dicecar penyidik mengenai informasi tentang keberadaan Harun Masiku. KPK mengendus upaya untuk menghentikan pencarian Harun Masiku yang buron sejak awal tahun 2020 lalu.

Baca juga : Heru Budi Bilang Gibran Berharap Proyek Penanganan Banjir Berhasil

Loading

Silahkan Telusuri

Pembangunan IKN Makin Tampak Kemajuannya

JAKARTA, IKNpost – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur masih berjalan dan …