5 July 2024
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Ia mengatakan bahwa kontribusi manufaktur ke pertumbuhan ekonomi masih tinggi. (Dok. Kemenperin)

Kinerja Industri Manufaktur Mentereng, Kemenperin Bongkar Rahasianya

JAKARTA, IKNpost – Industri pengolahan masih mendominasi perekonomian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada triwulan I tahun 2024, sektor manufaktur memberikan andil sebesar 34,99 persen terhadap ekonomi Jawa Tengah, dengan pertumbuhan mencapai 1,79 persen (y-o-y).

Sedangkan, kontribusi sektor manufaktur kepada ekonomi D.I. Yogyakarta menembus 12,07 persen, dengan pertumbuhan di angka 5,02 persen (y-o-y).

“Alhamdulillah, industri manufaktur bisa dikelola bersama dengan baik, sehingga pertumbuhannya terus meningkat. Peran sektor industri manufaktur juga turut memacu perekonomian daerah dan nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Kinerja gemilang industri manufaktur tersebut tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Melalui kemampuan SDM yang terampil dan andal, produktivitas dan daya saing di sektor industri semakin meningkat.

“Aktivitas industri pengolahan, tentunya membutuhkan dukungan SDM industri yang kuat dan inovatif. Oleh karena itu, kami aktif menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi industri untuk mencetak calon tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja,” tutur Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan.

Guna membangkitkan performa industri di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan Industrial Vocational Fair Regional Jateng dan DIY di AK-Tekstil Solo. “Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan SDM kompeten untuk mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Masrokhan.

Gelaran Industrial Vocational Fair tersebut dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang mendukung kemajuan dunia vokasi industri. Misalnya, kegiatan Temu Industri menjadi wadah penyelenggara sekolah dan kampus Kemenperin dengan industri sektor terkait. Upaya ini untuk menciptakan unit pendidikan yang link and match dengan industri.

“Dalam kesempatan Industrial Vocational Fair ini, telah ditandatangani 29 MoU kerja sama untuk memperkuat sinergi dalam membangun pendidikan vokasi industri,” jelas Masrokhan.

Terdapat pula Focus Group Discussion dengan ragam topik yang menghadirkan praktisi industri hingga akademisi. Selain itu, ada pula pameran pendidikan dan Job Fair untuk lapangan pekerjaan di sektor-sektor industri.

Industrial Vocational Fair akan digelar di empat wilayah, yakni Jakarta dan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Sumatera, serta Sulawesi. Keempat wilayah tersebut merepresentasikan keberadaan sekolah maupun kampus Kemenperin yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Di Jawa Tengah, Kemenperin memiliki Akademi Komunitas Tekstil Solo serta Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal. Sedangkan, di Kota Gudeg, terdapat SMK-SMTI Yogyakarta dan Politeknik ATK Yogyakarta.

“Satuan pendidikan vokasi Kemenperin ini merupakan pelopor penyelenggaraan pendidikan vokasi yang menerapkan dual system di Indonesia, dan telah terbukti menjadi sekolah dan kampus vokasi yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja,” lanjut Masrokhan.

Untuk menyerap calon siswa dan mahasiswa baru di seluruh unit pendidikan secara serentak, Kemenperin tengah membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) tahun 2024. Melalui JARVIS, masyarakat bisa mendaftar ke sekolah maupun kampus Kemenperin dengan mengunjungi portal jarvis.kemenperin.go.id.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggulirkan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi 2024 yang dapat dimanfaatkan sektor industri, termasuk di sektor industri agro.

Langkah ini untuk mendorong penggunaan teknologi terkini yang disediakan produsen dalam negeri sehingga memacu hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing industri.

“Di sektor industri agro, kami sudah menjalankan program restrukturisasi mesin dan peralatan untuk industri pengolahan kayu dan furnitur. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 42 Tahun 2022 tentang Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan Industri Pengolahan Kayu,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (10/5/2024).

Ia menuturkan, tujuan dari program tersebut, antara lain adalah untuk penguatan rantai nilai industri kayu olahan dan furnitur melalui optimalisasi aspek teknologi.

“Selain itu, dapat mendongrak daya saing dan efisiensi produksi industri kayu olahan dan furnitur. Bahkan, dengan meningkatnya kapasitas dan mutu produk, akan berdampak pada peningkatan nilai ekspor,” kata dia.

Sejak 2022, sebanyak 24 perusahaan pengolahan kayu dan furniture telah mengikuti program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi ini. Jumlah itu terdiri dari sembilan perusahaan pada 2022 dan 15 perusahaan pada 2023, dengan total anggaran mencapai Rp10 miliar.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus

DPR Berkomitmen untuk Menjaga Keberlanjutan Pengembangan IKN

JAKARTA, IKNpost – Lasarus, Ketua Komisi V DPR RI, menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung …