5 July 2024
Vaksinasi PMK pada Sapi di Jawa Tengah
Vaksinasi PMK pada Sapi di Jawa Tengah

Kementan Mempercepat Vaksinasi PMK Jelang Ramadan

Jakarta, IKNpost – Dalam dua pekan terakhir, Kementerian Pertanian, didukung oleh FAO-ECTAD Indonesia, mempercepat vaksinasi PMK di delapan kabupaten di lima provinsi. Ini dilakukan untuk mencegah kembalinya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Ramadhan.

Ini termasuk Kabupaten Indragiri Hulu di Riau, Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat, Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan, Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat, dan Kabupaten Pati, Rembang, dan Wonogiri di Jawa Tengah.

“Akselerasi vaksinasi ini kita lakukan di daerah padat ternak, daerah yang merupakan produsen ternak, dan juga tinggi lalu lintas ternaknya,” ungkap Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Jakarta, Minggu (10/4/2024).

Menurutnya, vaksinasi tidak hanya dilakukan daerah-daerah tersebut, namun dilaksanakan juga di wilayah lainnya di daerah tertular PMK.

Baca juga : Dirilis Secara Resmi, Oppo F25 Pro 5G Pengisian Baterai Sangat Cepat!

Selain itu, Nasrullah menjelaskan bahwa dalam program percepatan vaksinasi, dia meminta Dinas Kabupaten menyiapkan tim vaksinator di setiap lokasi target. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi wilayah target vaksinasi, jenis hewan, dan jumlah ternak yang akan divaksin, serta untuk merencanakan pelatihan peternak.

“Saya berharap bahwa dari kegiatan ini, Dinas dan tim vaksinator serta semua pihak yang dilibatkan untuk berkomitmen bersama dalam memacu vaksinasi PMK di Lapangan,” ujar dia

Di sisi lain, Luuk Schoonman, Ketua Tim Pusat Darurat FAO ECTAD di Indonesia, menyatakan bahwa FAO ECTAD akan terus mendukung inisiatif pemerintah yang berkaitan dengan pengendalian PMK. Dengan bantuan pemerintah Australia, FAO ECTAD telah mengalokasikan anggaran khusus untuk tujuan ini, termasuk membantu mempercepat vaksinasi.

Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu kunci pengendalian PMK, dan untuk mempercepat vaksinasi di seluruh Indonesia, diperlukan kerja sama.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa FAO akan terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membantu upaya tersebut.

Menurut Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin, kasus PMK terus dilaporkan dari beberapa provinsi hingga saat ini. Munculnya kasus ini menunjukkan bahwa virus masih bersirkulasi, yang berarti ada kemungkinan penularan penyakit ini.

Nuryani menambahkan bahwa berdasarkan hasil pemetaan untuk kegiatan percepatan selama lima hari, target vaksinasi diperkirakan mencapai 73.247 ekor hewan, termasuk sapi, kambing, dan domba.

“PMK ini disebabkan oleh virus yang sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif sehingga langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan vaksinasi secara periodik yaitu setiap 6 bulan,” ujar dia

“Tim kami terjun langsung ke lapangan dalam optimalisasi percepatan vaksinasi untuk pendampingan dan pemantauan pelaksanaan vaksinasi,” ujar dia

Menurutnya, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap di daerah yang mungkin hingga menjelang hari raya Idul Adha.

Hal ini penting karena, dari tiga hingga empat bulan sebelum hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, lalu lintas sapi, kambing, dan domba akan meningkat untuk menyediakan kebutuhan daging untuk hari raya.

“Kami tidak ingin ada lonjakan kasus PMK yang dapat menyebabkan kerugian bagi peternak akibat ternak sakit menjelang masa panen di hari raya. Sehingga penting bagi kami untuk terus mengkampanyekan vaksinasi dan mendorong dinas bersama tim vaksinatornya untuk terus meningkatkan capaian vaksinasinya,” ujar dia

Baca juga : Selama Ramadhan, Ini Aturan Jam Kerja ASN di DKI Jakarta

Loading

Silahkan Telusuri

Harga Emas Antam Meningkat 13.000 Rupiah Jadi Rp1,378 Juta Per Gram

JAKARTA, IKNpost – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik sebesar Rp13.000 per …