5 July 2024

Jokowi Mengusulkan ART sebagai Metode Transportasi Massal Baru di Kota

JAKARTA, IKNpost – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan angkutan perkotaan Autonomous Rapid Transit (ART) sebagai opsi terbaru untuk transportasi massal yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah perkotaan Indonesia.

Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 4 Juni 2024, Jokowi menyampaikan proposal tersebut kepada para wali kota dari seluruh Indonesia.

“Sekarang ada barang baru yang namanya ART, Autonomous Rapid Transit. Tidak pakai rel, tapi pakai magnet, bisa tiga gerbong, dua gerbong, atau satu gerbong,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, biaya yang dibutuhkan untuk membangun ART jauh lebih murah bila dibandingkan transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Kerta Cepat Jakarta-Bandung, bahkan subway.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan biaya yang dibutuhkan pada tahap awal pembangunan MRT di Jakarta berkisar Rp1,1 triliun per km, dan kini mencapai Rp2,3 triliun per km.

“Tolong tunjuk jari, kota mana yang siap membangun MRT dengan APBD-nya 1 km Rp2,3 triliun?,” tanya Jokowi kepada hadirin.

Meski biaya pembangunan LRT melalui kocek pemerintah pusat yang mencapai Rp600 miliar per km, serta gerbong kereta yang dibuat di dalam negeri melalui peran PT Industri Kereta Api (INKA), kata Presiden menambahkan.

“Apalagi kereta cepat, itu juga justru lebih murah dari yang subway, kereta cepat itu Rp780 miliar per km,” ujarnya.

Untuk itu, Jokowi menawarkan ART sebagai alternatif penyediaan transportasi publik yang relatif terjangkau oleh APBD kota.

Pembiayaan yang ditawarkan Jokowi berupa subsidi dari pemerintah pusat untuk menambah kemampuan pemerintah kota dalam pengadaan ART di wilayahnya.

“Nanti kalau ada yang APBD-nya memiliki kemampuan, tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. bisa bagi-bagi 50:50, APBN 50%, misalnya,” katanya.

Dalam pidatonya, Jokowi menekankan bahwa untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang kian meningkat di berbagai kota, harus ada rencana kota untuk transportasi massal.

“Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota di negara kita itu mulai macet,” kata Presiden.

Baca juga : Jaksa KPK Memanggil Lima Saksi ke Persidangan di Sidang SYL

Loading

Silahkan Telusuri

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Pengungkapan Laboratorium Narkotika di Malang Dianggap Terbesar di Indonesia, Menurut Polisi

JAKARTA, IKNpost – Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengungkapan lab …