3 July 2024
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

Jokowi Membelanjakan Rp 52,56 T untuk Menurunkan Inflasi Pangan, Ini Caranya

JAKARTA, IKNpost – Anggaran pemerintah pusat untuk pengendalian inflasi telah menghasilkan Rp 39 triliun, atau 29% dari pagu Rp 124,16 triliun, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Jumlah itu belum termasuk dukungan fiskal untuk wilayah tersebut, yang mencapai realisasi Rp 13,56 triliun atau 14,6% dari pagu Rp 92,87 triliun. Dengan demikian, realisasi totalnya mencapai Rp 52,56 triliun sampai Mei 2024.

“Sesuai dengan kebijakan dari keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran komunikasi efektif terutama bauran kebijakan fiskal, moneter, dan riil sehingga inflasi tetap terjaga,” kata Airlangga dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024, Jumat (14/6/2024).

Di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Airlangga mengungkapkan beberapa strategi yang dilakukan, yaitu penyaluran bantuan pangan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam jangka pendek.

“Gerakan pangan murah telah berhasil menekan kenaikan harga terhadap harga pangan yang lebih tinggi,” ucap Airlangga.

Kedua, peningkatan produksi melalui peningkatan alokasi pupuk subsidi dan akses ke pembiayaan pertanian. Sektor pertanian adalah yang kedua dalam hal penyaluran KUR setelah sektor perdagangan.

Ketiga, memastikan distribusi yang lancar untuk sepuluh komoditas pangan strategis yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan mengoptimalkan jalur laut untuk wilayah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T).

“Bapanas akan mempersiapkan terkait penyediaan data pangan yang akuntabel. Dengan adanya neraca pangan, stabilitas harga di daerah bisa lebih termonitor,” tegasnya.

“Dibandingkan dengan negara lain G20, Rusia misalnya 7,84% secara yoy, India 4,75%, Australia 3,6%, Amerika Serikat (AS) 3,3%. Jadi Indonesia relatif lebih baik dari negara-negara tersebut dan terkendalinya inflasi ini mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi yang 5,11%, jadi tumbuh kita lebih berkualitas dibandingkan berbagai negara lain,” kata Airlangga.

Hasilnya, Airlangga menyebut inflasi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara lain. Tercatat inflasi Indonesia pada Mei 2024 sebesar 2,84% secara year on year (yoy).

Baca juga : Polisi Menindak Pelaku Penambangan Ilegal

Loading

Silahkan Telusuri

Pengganguran Usia Muda, karena Adanya Kesenjangan Keahlian?

JAKARTA, IKNpost – Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda …