5 July 2024
Banjir di Kelapa Gading, Jakarta

Jakarta Banjir Lagi, Fenomena Atmosfer Dinilai berpengaruh

JAKARTA, IKNPost – Sejumlah fenomena atmosfer yang dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan hujan lebat yang terjadi kemarin di Indonesia, termasuk daerah di sekitar Jakarta yang menyebabkan banjir.

Setelah banjir di akhir Maret, Jakarta banjir lagi pagi ini karena luapan sungai yang melintasi kota, yang sebagian besar berasal dari Bogor, dan curah hujan yang tinggi.

Data yang dikumpulkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Kamis (4/4) pukul 04.00 WIB menunjukkan bahwa banjir melanda 40 wilayah Rukun Tetangga (RT) dan lima ruas jalan.

Dalam Ikhtisar Cuaca Harian Rabu 3 April, citra satelit BMKG menunjukkan lokasi awan konvektif atau pembentuk hujan yang signifikan yang terjadi selama 24 jam terakhir. Wilayah-wilayah ini termasuk Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

Pengukuran menunjukkan bahwa beberapa daerah di Jabodetabek mengalami curah hujan yang signifikan, khususnya di Bogor. Jakarta dan Jawa Barat juga diprediksi akan mengalami hujan dengan kilat atau petir sejak Rabu (3/4/) hingga Jumat (5/4).

Baca Juga : KPU Dinilai Taat Asas Konstitusi

“Secara umum curah hujan tiga hari ke depan yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi terdapat di sebagian wilayah Sumatera Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,” ungkap BMKG.

“Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua,” lanjutnya.

BMKG melaporkan beberapa fenomena yang berdampak pada curah hujan di Indonesia, termasuk Jabodetabek.

Gelombang Rossby Ekuator adalah yang pertama. Berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif dan menciptakan pola sirkulasi siklonik di sekitar area tersebut jika fenomena ini bergerak ke arah barat.

Kedua, kombinasi gelombang Kelvin, gelombang Madden Julian Oscillation (MJO), dan gelombang Rossby Ekuator terjadi di daerah dan waktu yang sama di Samudra Hindia Barat Bengkulu, NTB, dan NTT.

Ketiga, wilayah konvergensi angin, atau penyatuan angin, terletak di Laut Jawa, dari Bengkulu hingga pesisir barat Sumatra Barat.

Keempat, labilitas lokal yang kuat membantu pembentukan awan hujan atau konvektif di tingkat lokal, termasuk di Jawa Barat.

Baca Juga : Kepercayaan Masyarakat Meningkat Dengan Dipanggilnya Empat Menteri Dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

Loading

Silahkan Telusuri

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa

Pengungkapan Laboratorium Narkotika di Malang Dianggap Terbesar di Indonesia, Menurut Polisi

JAKARTA, IKNpost – Menurut Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pengungkapan lab …