1 July 2024
Israel-Tuduh-Iran-Sebar-Phising
Israel-Tuduh-Iran-Sebar-Phising

Israel Tuduh Iran Sebar Phising Untuk Perang

Direktorat Siber Nasional Israel mengklaim bahwa serangan phising yang terjadi selama perang melawan Hamas dilakukan oleh peretas Iran. Hacker disebut menyamar sebagai F5, perusahaan keamanan terkemuka di Amerika Serikat.

Pejabat TI dari beberapa perusahaan Israel adalah sasaran dari serangan phising tersebut. Mereka yang berpotensi menjadi korban menerima email palsu yang mengandung instruksi untuk mengunduh pembaruan yang tampaknya biasa, tetapi sebenarnya merupakan malware berbahaya.

Laporan Times of Israel menyatakan bahwa serangan phising sangat efektif, dan email palsu dibuat dengan cermat agar terlihat seperti benar. Ini menggabungkan alamat IP asli yang ditautkan ke F5 untuk menciptakan kesan asli.

Selain itu, email tersebut dengan cerdik merujuk pada pengumuman pembaruan perangkat lunak terbaru F5, menambah kredibilitas penipuan tersebut.

Malware Iran berasal dari dua program yang berbeda, masing-masing dengan tujuan jahat. Satu program menyedot data sensitif dari komputer host secara diam-diam, menempatkan organisasi sasaran dalam risiko besar. Program kedua, yang disebut “wiper”, dimaksudkan untuk menghapus data secara permanen dari sumber yang disusupi, meningkatkan kemungkinan kerusakan.


BACA JUGA : Gencar Dorong Pemerataan Kemenhub Bangun Bandara Di Daerah 3TP

Direktorat Siber mengidentifikasi para pelaku sebagai anggota pasukan siber ofensif Iran dengan bantuan entitas komersial yang dirahasiakan. Pengawas keamanan siber Israel telah memperingatkan warganya untuk ekstra waspada saat melakukan threading di internet setelah menemukan ancaman umum dalam daftar tersebut.

Selain itu, badan tersebut meminta profesional TI untuk memberi tahu mereka jika mereka menemukan sesuatu yang aneh dengan sistem mereka, yang menunjukkan adanya gangguan atau malware.

Sebelumnya, Direktorat Siber Israel mengungkapkan bahwa Iran dan Hizbullah terlibat dalam serangan siber di Ziv Medical Center. Meskipun serangan tersebut tidak mengganggu operasi, mereka berhasil mengambil informasi medis yang sensitif, meningkatkan kekhawatiran tentang bagaimana serangan siber dapat merusak infrastruktur vital.

The Record melaporkan pada awal November bahwa beberapa peretas yang disponsori Iran ditangkap sedang memata-matai pemerintah dan unit militer mereka di Timur Tengah.

Menurut laporan yang dilansir Techtimes, kelompok tersebut beroperasi di bawah “Scarred Manticore”, yang berspesialisasi dalam mengawasi pemerintah, militer, departemen komunikasi, Yordania, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.


BACA JUGA : Jenderal Sigit Beberkan Strategi Pengamanan Pemilu 2024

Loading

Silahkan Telusuri

Pembangunan IKN Makin Tampak Kemajuannya

JAKARTA, IKNpost – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur masih berjalan dan …