1 July 2024
Bahasa Indonesia Digital 2045. (Dok. BuletinKompas)

Indonesia Bersiap Menuju Visi Digital 2045, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?

JAKARTA, IKNpost – Kebutuhan akan koneksi internet yang andal dan stabil menjadi prioritas untuk kehidupan modern. Indonesia saat ini sedang menuju ke arah visi Digital Indonesia Vision 2045.

Arifin Saleh Lubis, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, mengungkapkan alasan Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) untuk membuat visi Indonesia Digital 2045.

“Indonesia Digital 2045 untuk mengintegrasikan inisiasi dari berbagai kementerian untuk memajukan infrastruktur digital,” ucap Arifin di acara Ericsson Imagine Live 2024, Rabu (28/5/2024).

Untuk memajukan upaya visi Indonesia Digital 2045, Arifin mengungkapkan beberapa strategi untuk memuluskan rancangan tersebut.

“Terdapat baseline untuk susunan visi Indonesia Digital 2045, yaitu infrastruktur digital, ekonomi digital, SDM digital, tutur Arifin.

Di acara tersebut, Arifin sempat menyenggol tentang perkembangan 5G di Indonesia, ia menyebut bahwa jaringan ini merupakan investasi besar, sehingga ia berpendapat memberikan insentif perlu diberikan agar infrastruktur digital berjalan.

“Infrastruktur digital yang perlu dilakukan adalah mengakselerasi kebijakan-kebijakan untuk memberikan insentif dalam upaya perluasan jaringan 5G,” Arifin menambahkan.

Tak hanya itu, menurutnya, upaya penyebaran 5G membutuhkan pusat data (data center) yang besar, sehingga ia merekomendasikan untuk mendorong regulasi data center.

“5G ini butuh data yang besar, storage yang besar, oleh sebab itu data center diperlukan,” kata Arifin.

Tak hanya infrastruktur, Arifin menuturkan talenta SDM dibutuhkan untuk percepatan visi Indonesia Digital 2045. Untuk mengakomodir pilar ini, SDPPI Kominfo merekomendasikan untuk pemberian pelatihan.

“Untuk menuju visi Indonesia Digital 2045, diperlukan pelatihan untuk pengembangan SDM,” ujar Arifin.

“Kami telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan teknologi besar, seperti Microsoft, IBM, Qualcomm, dan beberapa perusahaan lain untuk memberikan pelatihan,” ia menambahkan.

Selain infrastruktur dan SDM, Arifin mengatakan kalau ekonomi digital juga dibutuhkan supaya visi Indonesia Digital 2045 dapat berjalan mulus.

“Kami melihat contoh ekonomi digital adalah UMKM dan startup. Untuk mendorong ekonomi UMKM, diperlukan kolaborasi untuk perbaikan produk UMKM yang kurang laku di pasaran, kata Arifin.

Pada acara yang digelar di Jakarta ini, Arifin mengkritik kurangnya kreativitas startup di Indonesia.

“Kebanyakan startup di Indonesia masih meniru produk atau inovasi yang sudah populer di luar negeri,” ujar Arifin.

Untuk mengatasi masalah ini, ia menyarankan agar aplikasi yang dikembangkan startup Indonesia perlu dijadikan sebagai aplikasi default.

“Agar aplikasi startup di Indonesia dapat dipakai, aplikasi tersebut harus disetting sebagai aplikasi default,” tutur Arifin menutup perbincangan.

BACA JUGA :

Loading

Silahkan Telusuri

Pembangunan IKN Makin Tampak Kemajuannya

JAKARTA, IKNpost – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur masih berjalan dan …