3 July 2024

Hasyim menekankan pentingnya sinkronisasi data.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor KPU RI pada Jumat (23/2), Hasyim menyatakan bahwa alasan mengapa perkembangannya tidak disiarkan adalah karena masih ada yang belum sinkron.

Oleh karena itu, mereka yang belum sinkron harus menunda dan melanjutkan dengan yang sudah sinkron.

Selain itu, Hasyim menjelaskan mengapa perusahaannya terus menayangkan data di situs web tersebut: untuk memberi orang tahu tentang bagaimana hasil penghitungan suara berkembang.

Baik publik maupun calon yang berkontestasi dalam pemilihan dapat melihat hasil penghitungan suara melalui Sistem Informasi Rekapitulasi.

Dia mengatakan, “Itu tujuan adanya Sirekap. Supaya kegiatan hasil pemungutan suara berupa hasil penghitungan suara itu transparan, dan siapapun bisa mengaksesnya.”

Menurut Hasyim, tidak ada orang yang dapat melakukan apa pun jika KPU menutup Sirekap atau tidak.mengetahui keadaan berdasarkan hasil penghitungan suara. Selain itu, proses rekapitulasi di tingkat kecamatan dianggap tidak dapat dilacak. Karena hanya pihak-pihak tertentu di tingkat TPS yang memiliki formulir C. Hasil Plano dari hasil penghitungan suara.

Baca Juga : Anggaran Rp16,5 Triliun Disediakan untuk Pemilu 2024 Hingga 12 Februari

Dalam kesempatan itu, Hasyim juga mengungkapkan bagaimana hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan untuk pemilihan presiden 2024 telah mencapai 39,95 persen.

Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa 7.277 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan 128 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) telah menyelesaikan rekapitulasi di tingkat kecamatan hingga pukul 02.00 WIB pada 23 Februari.

Hasyim menjelaskan, “Untuk Pilpres, pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat kecamatan berjumlah 2.905 kecamatan, atau setara dengan 39,92 persen.”

Menurut Hasyim, PPK yang saat ini sedang melakukan penghitungan perolehan suara berjumlah 2.660 kecamatan atau1.712 kecamatan yang belum melakukan pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara, atau 23,53% dari total suara.

kecamatan, atau 23,53%.

Pada akhirnya, 120 PPLN, atau 93,76 persen, telah selesai melakukan pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara; empat PPLN, atau 3,12 persen, masih dalam proses, dan empat PPLN lainnya belum selesai.

Menurut data terbaru yang dipublikasikan oleh KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua paslon lainnya.

Prabowo-Gibran menerima 65.049.492 suara, atau 58,89 persen, diikuti oleh pasangan nomor satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan 26.581.455 suara, atau 24,06 persen, dan pasangan kedua, Prabowo-Sandiaga Uno, dengan 26.581.455 suara, atau 24,06 persen.Ganjar Pranowo-Mahfud, MD, berada di posisi ketiga dengan 18.833.011 suara, atau 17,05 persen dari total suara.

Karena menunjukkan perbedaan antara data input dan data perolehan suara yang dimuat dalam formulir C.Hasil Plano di tiap TPS, Sirekap menjadi perhatian publik.

Banyak kesalahan data ini membuat publik curiga, mendorong audit Sirekap.

Loading

Silahkan Telusuri

Kolaborasi Jadi Kunci Ruang Digital Damai Selama Pemilu 2024

JAKARTA, IKNpost – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mengungkapkan bahwa kolaborasi dari …