Menurut Bank Indonesia (BI), dinamika perekonomian global berubah dengan sangat cepat dan berpotensi memburuk pada tahun 2023. Itu karena meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina serta Israel dan HAMAS.
Perekonomian global mengalami penurunan, dengan pertumbuhan diproyeksikan melambat ke 2,9 persen pada tahun 2023 dan kembali melambat ke 2,9 persen pada tahun 2024. Setelah itu, inflasi global diproyeksikan tetap tinggi, serta suku bunga negara maju, termasuk suku bunga Federal Funds Rate (FFR), yang diperkirakan akan bertahan lama.
BACA JUGA : Meresahkan! Penipuan WA Modus File APK Rugikan Banyak Orang
Perry memperkirakan inflasi global tetap tinggi di level 5,1% pada 2023 dan 3,8% pada 2024, sementara FFR diperkirakan mencapai 5,75 persen pada akhir 2023 dan 5,25 persen pada 2024.
Perry menambahkan, “Nilai tukar Rupiah relatif lebih baik dibandingkan depresiasi mata uang banyak negara lain dan terkendali dari tekanan yang sangat kuat mata uang dolar.”
BACA JUGA : Pembangunan Pipa Gas Kawasan JIIPE