5 July 2024
Capres-Ganjar-Sukoharjo-Jawa-Tengah
Capres-Ganjar-Sukoharjo-Jawa-Tengah

Ganjar Ceritakan Pernah Terlilit Hutang Untuk Biaya Pendidikan

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menceritakan bahwa ketika dia masih muda, keluarganya terlilit hutang rentenir. Pinjaman ini digunakan untuk pendidikan.

Di Lapangan Desa Cangkol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023), Ganjar menyampaikan hal ini saat meresmikan program satu keluarga miskin satu sarjana. Oleh karena itu, Ganjar menekankan pentingnya pendidikan untuk generasi mendatang bangsa.

Bapak, ibu, alasan apa yang mendorong anak kita untuk melanjutkan sekolah tinggi? Selasa (26/12/2023), Ganjar menyatakan, “Ada satu harapan besar dari keluarga bahwa nasib di keluarga itu, nasib anaknya berharap jauh lebih baik.”

Perbaikan kehidupan masyarakat Indonesia dan mengentaskan kemiskinan adalah masalah yang sering dibicarakan dalam kontestasi politik, kata Gandar. BLT, jaminan kesehatan, dan pendidikan adalah beberapa program yang telah diluncurkan.

Gagar tidak menampik bahwa biaya pendidikan tinggi tidak rendah. Dia kemudian menceritakan bagaimana orang tuanya sempat meminjam uang kepada rentenir untuk membiayai pendidikannya saat dia masih kuliah.


BACA JUGA : Paslon Ganjar-Mahfud Akan Prioritaskan Program Perempuan Dan Anak-Anak

Dia mengatakan, “Orang tua saya hanya bisa bersedih ketika mereka kesulitan membiayai sekolah, ketika kami harus kuliah dan tidak ada biaya. Ketika orang tua saya seperti yang disampaikan oleh warga dari Sukoharjo hanya bisa bersedih.”

Tapi orang tua selalu berusaha membantu anaknya hidup lebih baik. Bukankah itu benar? Untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, orang tua saya pernah berurusan dengan rentenir. Dia juga menambahkan, “Kami harus membantu orang tua saya untuk tetap hidup karena mereka pernah menjual bensin.”

Gandar menyatakan bahwa perjuangan tersebut dilakukan untuk kepentingan pendidikan dirinya sendiri. Semangat untuk memerangi kemiskinan dan mendukung pendidikan muncul dari pengalaman tersebut.

Ganjar menyatakan bahwa sebagai akibatnya, dia dan pasangannya, Mahfud MD, merancang program satu keluarga miskin satu sarjana untuk pemilihan presiden 2024. Dia berharap program tersebut dapat mengurangi jumlah keluarga miskin di Indonesia pada tahun 2045 dengan memaksimalkan bonus demografi dan menjadikan Indonesia emas.

Bantu kami, kita harus bekerja sama. Kita menemukan data yang bagus, mengelolanya dengan baik, dan kami memiliki profil warga negara Indonesia. Dia menjelaskan bahwa negara dapat membantu keluarga miskin dengan mendapatkan setidaknya satu anak sarjana untuk mengubah hidup mereka jika mereka dapat diambil dari data NIK.


BACA JUGA : Sholawat Kebangsaan Brebes, Ganjar Berpesan Jaga Silaturahmi

Loading

Silahkan Telusuri

Kolaborasi Jadi Kunci Ruang Digital Damai Selama Pemilu 2024

JAKARTA, IKNpost – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mengungkapkan bahwa kolaborasi dari …