9 July 2024

FX Rudy Bantah Kandang Banteng Jebol, Solo Masih Dikuasai PDIP

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan wilayah kota Surakarta, Jawa Tengah masih tetap sebagai kandang banteng.

Pasalnya, perolehan suara Pileg 2024 di sana sejauh ini PDIP baik dari hitung cepat (quick count) maupun Sirekap KPU masih yang terunggul.


Dia pun membantah anggapan yang menyebut Kandang Banteng jebol, karena capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD tumbang di sana berdasarkan perolehan suara versi quick count dan Sirekap sejauh ini.

Menurut Rudy, predikat kandang banteng di Solo melekat pada perolehan suara partai, bukan calon presiden-wakil presiden.

Kandang banteng hanya bisa dikatakan jebol jika perolehan suara PDIP di Pemilihan Legislatif (Pileg) kali ini turun dibanding 2019.

“Namun kalau PDIP nanti minimal suaranya sama dengan pemilu 2019 berarti belum bisa menjebol kandang banteng di Solo dan Jawa Tengah,” kata Rudy, Kamis (15/2).

Rudy yakin PDIP bisa menjaga perolehan suara partai di Solo di Pileg kali ini.

Ia mengatakan menurut perolehan suara partai masih sejalan dengan target yang ditetapkan.

“Kalau melihat hasil penghitungan sementara, kita masih sesuai target,” katanya.

Hingga saat ini, KPU masih melakukan penghitungan suara Pileg 2024.

Berdasarkan data yang dipublikasikan laman pemilu2024.kpu.go.id hingga Kamis lalu pukul 19.31 WIB, baru 683 dari 1.773 (38,5 persen) TPS yang sudah menyelesaikan penghitungan suara DPRD Kota Solo.

Menurut data tersebut PDIP sementara masih merajai kursi legislatif Kota Solo dengan perolehan suara 822 (41,45 persen).

Disusul PKB dengan perolehan suara 209 (10,5 persen).

Sementara PSI menempati posisi ketiga dengan perolehan suara 209 (10,5 persen) disusul Gerindra di posisi empat dengan 186 suara (9,37 persen).

PKS meraih dukungan terbanyak kelima dengan 170 suara (8,57 persen). PAN di peringkat enam dengan 143 suara (7,21 persen).

Baca Juga : Hasto Tegaskan PDIP Siap Jadi Oposisi Pemerintah

Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hasil Pemilu 2024 dari KPU masih mendapat sejumlah sorotan karena ada kejanggalan sejumlah data.

KPU dalam konferensi pers pada Kamis (14/2) lalu juga sudah menyatakan akan mengoreksi bila ada temuan ketidaksesuaian antara Sirekap dengan hitung manual KPU.

Selain itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menegaskan bahwa Sirekap bukan penentu rekapitulasi. Penentu hasil Pemilu adalah penghitungan manual.

“Harus kami sampaikan bahwa Sirekap adalah bukan penentu terhadap rekapitulasi.

Penentunya tetap menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (tentang Pemilihan Umum) adalah manual rekapitulasi.

Jadi bukan Sirekap. Sirekap hanya alat bantu,” kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Kamis.

Loading

Silahkan Telusuri

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afghanistan

JAKARTA, IKNpost – Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas bantuan kemanusiaan untuk korban bencana tanah …