3 July 2024
Google-Play-Store
Google-Play-Store

Divisi Terbesar Google Masih Dari Mesin Pencari

Selama 2023, hampir semua bisnis utama Google mencatatkan pertumbuhan pemasukan. Dan, pemasukan utama mereka masih berasal dari Google Search.

Secara keseluruhan, Google menutup tahun 2023 dengan pertumbuhan di hampir semua bisnis inti mereka. Pemasukan pada Q4 2023 tercatat sebesar USD 86 miliar atau naik 13% dibanding Q4 2022.

Angka ini diketahui dari laporan keuangan Q4 yang baru dirilis oleh Alphabet, induk usaha Google, demikian dikutip dari The Verge, Rabu (31/1/2024).

Bisnis inti Google seperti iklan digital dan cloud computing juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, yang menurut CEO Google Sundar Pichai bisa terjadi karena investasi mereka di ranah generative AI.

Namun pemasukan utama Google tentu dari bisnis mesin pencari, yang menghasilkan USD 48 miliar, naik 13% secara year over year. Layanan berlangganan Google dan segmen perangkat menghasilkan USD 10,7 miliar, utamanya dari biaya langganan YouTube Premium dan Music, YoutTube TV, dan Google One. Sementara bisnis iklan YouTube menghasilkan USD 9,2 miliar, naik 15% dibanding tahun lalu.


BACA JUGA : Ini Janji Microsoft Ke Taylor Swift Terkait Kasus Foto Syurnya

Pichai, kepada para investor Google, menyebut tahun 2024 sebagai era Gemini milik Alphabet, yaitu language model milik Google yang akan beroperasi di semua produk inti mereka.

“Gemini adalah realisasi pertama dari visi yang kami punya saat membuat Google DeepMind, yang dihasilkan dari dua tim peneliti kelas dunia kami,” kata Pichai.

Ia pun menyebut akan segera merilis Gemini Ultra, pembaruan dari model yang ada saat ini. “Gemini Ultra akan hadir dalam waktu dekat. Tim kami sudah menggarap versi selanjutnya dan akan menghadirkannya ke produk kami, dimulai dari Search,” jelasnya.

Google pun saat ini adalah penyedia layanan cloud terbesar ke-3 di dunia, di bawah Microsoft Azure dan Amazon Web Services. Dan, bisnis cloud Google juga pemasukannya meroket selama 2023, tercatat mendapat pemasukan USD 9,19 miliar, naik 25,6% dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, Google juga mengeluarkan dana sebesar USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 33,2 triliun untuk “membiayai” PHK yang mereka lakukan selama 2023 lalu.

Selama 2023, Google mem-PHK lebih dari 12 ribu pegawai, dan untuk membayar pesangon dan berbagai tunjangan lainnya, mereka mengeluarkan dana sebesar Rp 33,2 triliun. Angka itu masih akan terus bertambah pada tahun 2024 ini.

Pasalnya selama Januari 2024 saja, mereka sudah mengeluarkan USD 700 juta untuk membayar pesangon dan biaya PHK lainnya. Itu karena Google masih akan mem-PHK sekitar 1000 pegawai lagi.


BACA JUGA : Heboh Kasus Foto Palsu Taylor Swift, Microsoft Terseret Ke Jalur Hukum

Loading

Silahkan Telusuri

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar

Pimpinan DPR Meminta Revolusi Sistem Siber Indonesia Akibat Munculnya Judi Online

JAKARTA, IKNpost – Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar, juga dikenal sebagai Cak Imin, meminta …