IKN Post iknpost.com, Indeks berita terkini dan terbaru hari ini dari peristiwa, kecelakaan, kriminal, hukum, berita unik, Politik, dan liputan khusus di Indonesia dan Internasional
Artikel Terkait
Empat partai politik besar, mulai dari Gerindra, PDI-Perjuangan, PKB, dan PAN, menguasai sebaran suara di Daerah Pemilihan (Dapil) “neraka” Jawa Timur I pada Pemilu 2024. Banyak nama terkenal dan figur publik Indonesia bersaing untuk masuk ke dalam sepuluh besar perolehan suara di Dapil yang meliputi Kota Surabaya dan Sidoarjo.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Minggu (18/2) pukul 12.30 WIB, data hasil perolehan suara Pemilu 2024 terakhir kali diunggah oleh KPU pada Sabtu (17/2) sekitar pukul 19.30 WIB.
Di Dapil Jawa Timur I, penghitungan langsung dari KPU khusus telah mencapai 47,32%, atau 6.498 suara, dari 13.733 TPS. Anggota Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono menerima 52.266 suara.
Baca Juga : Kapan Presiden Terpilih yang dipilih dalam Pemilu 2024 akan dilantik? Ini adalah jadwalnya.
Posisi kedua diduduki oleh
oleh politisi Golkar Adies Kadir, yang memperoleh 36.005 suara. Musisi Ahmad Dhani, juga dikenal sebagai Dhani Ahmad Prasetyo, menyusulnya dengan 29.693 suara.
Dhani mengalahkan Puti Guntur Soekarno, anak dari Guntur Soekarnoputra dan cucu Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno, dengan 26.979 suara.
Syaikhul Islam, seorang politisi PKB, menempati posisi kelima dengan 24.947 suara. Arzeti Bilbina Setyawan, seorang politikus PKB lainnya, mendapatkan 22.849 suara, dan Sungkono, seorang politisi PAN, mendapatkan 21.511 suara.
Lita Machfud Arifin dari Partai NasDem menduduki posisi kedelapan dengan 18.750 suara, diikuti oleh Rahmat Muhajirin dari Gerindra dengan 17.128 suara, dan Ipong Muchlissoni dari Partai NasDem dengan 16.944 suara.
Sejak Rabu (14/2), KPU telah melakukan penghitungan suara dan mengumpulkan data dari semua pemilih.Sejak Rabu (14/2), KPU telah menggunakan aplikasi Sirekap untuk mengumpulkan data pemilih TPS di seluruh Indonesia untuk melakukan penghitungan suara.
Meskipun demikian, sejak tiga hari yang lalu, telah terjadi beberapa kejanggalan dalam Sirekap Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 karena ada perbedaan antara jumlah total suara partai yang diterima dan jumlah total suara yang diterima setiap caleg.
Penghitungan suara manual dilakukan di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan nasional untuk menghasilkan hasil suara resmi yang akan ditetapkan oleh KPU.
