Presiden Ganjar Pranowo menyatakan bahwa dalam politik, orang tidak boleh baperan. Hal itu diungkapkan Ganjar saat menjawab pertanyaan Pendeta Gilbert Lumoindong tentang perasaan yang menyertai pekerjaan partai.
Di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023, Ganjar menghadiri Deklarasi Relawan Damai Sejahtera (Ganjar-Mahfud). Jadi, Ganjar mencontohkan pertemuan dia dengan Novi Basuki sebagai contoh untuk menjawab pertanyaan Pendeta Gilbert.
Ganjar memuji pernyataan Novi, mengatakan bahwa Novi, yang sekarang menjadi juru bicaranya, menerima tugas dari tingkat terendah hingga atas.
BACA JUGA : Hari Sumpah Pemuda, Concern Ganjar Ke Anak Muda : Jangan Putus Asa
Menurutnya, “Statementnya begitu, wow, anak muda ini mempesona karena mereka harus mendapatkan penugasan dari tingkat terendah hingga tingkat menengah, itulah kader bangsa.”
Saya kemudian memberi tahu dia, “Novi, dari mana ilmumu?” Ternyata dia belajar bahasa Tiongkok dengan sangat fasih, mempelajari filosofi yang ada di sana, dan bisa bercerita sejarah hidup dengan sangat baik, dan dia mengatakan bahwa negeri itu sekarang maju. Dia menegaskan bahwa dia tidak baper.
BACA JUGA : Setelah Yenny Wahid, Ganjar Harap Khofifah Dan Ridwan Kamil Gabung TPN
Ganjar menyatakan bahwa orang yang setia pada organisasinya tidak akan baper. Dia kemudian menyatakan bahwa tidak boleh berlebihan dalam politik.
karena kami berkomitmen pada organisasi ini. Kita tahu apa yang harus kita lakukan, dan akhirnya Novi duduk di sebelah saya dan berkata, “Novi, tolong jawab pertanyaan saya di depan audience, kamu saya lamar menjadi juru bicara saya,” dan menjawab, “Saya siap.” Sekarang anak itu bergerak dari Surabaya ke Jakarta untuk menyampaikan pesan kepada generasi milenial dan generasi Z tentang cara kita bertindak, berproses, dan jangan baperan dalam politik.