5 July 2024
Ganjar-Pranowo-Kampanye-Serap-Aspirasi-Rakyat
Ganjar-Pranowo-Kampanye-Serap-Aspirasi-Rakyat

Debat Capres Ke-3, Capres Ganjar Berpihak Pada Kepentingan Perempuan

Jaleswari Pramodhawardani, Deputi Kantor Staf Presiden yang memimpin urusan politik, hukum, pertahanan, keamanan, dan hak asasi manusia (HAM), berbagi pendapat tentang keberpihakan calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo kepada perempuan menjelang debat calon presiden malam nanti.

Hari ini, pertemuan kedua calon presiden akan membahas visi dan misi dalam hal pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik, globalisasi, dan politik luar negeri.

Fokus debat capres kali ini tampaknya jauh dari masalah perempuan. Namun, Ganjar-Mahfud sebetulnya memasukkan masalah kejahatan kekerasan seksual, tindak pidana perdagangan orang, dan nasib pekerja migran Indonesia.

Selain itu, Ganjar menegaskan bahwa dia mendukung perempuan dalam konteks situasi global saat ini.

Minggu (7/1), Dani, seorang perempuan yang lebih dikenal sebagai Dani, menyatakan, “Mas Ganjar juga akan menekankan perdamaian di wilayah konflik, di palestina, maupun kekerasan di Gaza yang semua korbannya adalah perempuan dan anak-anak. Ini menunjukkan keseriusan terhadap persoalan perempuan dan anak, serta kelompok inklusi lainnya.”

Selain itu, Dani adalah Deputi Inklusi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Tim yang terdiri dari banyak perempuan pemimpin tersebut dirancang untuk mendukung kelompok yang rentan, seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat.


BACA JUGA : TPN Yakin Ganjar Siap Debat Karena Faktor-Faktor Ini

Saat meresmikan tim inlusi TPN, Ganjar mengatakan, “Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender, memastikan perempuan memiliki akses penuh terhadap pendidikan, pekerjaan, dan tentu saja keputusan politik.”

Dani menyatakan bahwa Ganjar-Mahfud memiliki program unggulan yang tidak dipikirkan oleh pasangan calon (paslon) lain dalam debat capres.

Mas Ganjar sangat memahami kesulitan-kesulitannya sebagai anak polisi berpangkat rendah. Dani menjelaskan bahwa program pendidikan gratis anak TNI dan POLRI akan memastikan bahwa lebih banyak anak TNI dan POLRI mendapatkan gelar sarjana untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga mereka.

Selain itu, Dani menyatakan, “Masih banyak terjadi di mana jika ada faktor kesulitan ekonomi, maka anak laki-laki, bukan anak perempuan, yang didahulukan untuk sekolah.” Program ini memastikan bahwa anak perempuan bintara dan tamtama juga dapat memperoleh gelar sarjana.

Statistik dan Indikator Pendidikan Berwawasan Gender menunjukkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Menurut Indikator Pendidikan Berwawasan Gender (Kemendikbudristek, 2023), semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah partisipasi siswa perempuan dibandingkan dengan laki-laki.


BACA JUGA : Relawan Jatim Bergama Pastikan Ganjar-Mahfud Berpihak Ke Rakyat Kecil

Loading

Silahkan Telusuri

Kolaborasi Jadi Kunci Ruang Digital Damai Selama Pemilu 2024

JAKARTA, IKNpost – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mengungkapkan bahwa kolaborasi dari …