IKN Post iknpost.com, Indeks berita terkini dan terbaru hari ini dari peristiwa, kecelakaan, kriminal, hukum, berita unik, Politik, dan liputan khusus di Indonesia dan Internasional
Artikel Terkait
Pemerintah akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) rata-rata 10% mulai 1 Januari 2024. Saat ini, 17 juta pita cukai rokok baru telah disiapkan untuk menerapkan kenaikan CHT pada tahun berikutnya.
Ya, Insyaallah (CHT akan meningkat 10% di 2024). Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani, Senin (18/12/2023), pita cukai rokok telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri pada awal Januari 2022.
Dengan pita cukai baru ini, Bea Cukai akan terus mengawasi penjualan rokok ilegal. Sampai Oktober 2023, mereka akan menindak 641 juta batang rokok yang tidak memiliki pita cukai.
Askolani menyatakan bahwa studi universitas menunjukkan bahwa penindakan pita cukai ini dapat meningkatkan produksi sekitar 5,3% dan kontribusi untuk meningkatkan penerimaan negara 0,3%.
BACA JUGA : Hakim MK Enny Nurbaningsih Dikukuhkan Jadi Guru Besar UGM
Sebagaimana diketahui, tarif CHT akan kembali naik karena kebijakan kenaikan tahunan atau tahunan dari 2023 hingga 2024. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191 Tahun 2022 dan PMK Nomor 192 Tahun 2022 mengatur hal ini.
Tarif CHT untuk rokok elektrik, cerutu, rokok daun atau klobot, dan tembakau iris diproyeksikan meningkat rata-rata sebesar 15% pada tahun 2023 dan 2024. Tarif CHT untuk hasil pengolahan tembakau lainnya diproyeksikan meningkat rata-rata sebesar 6%.
Dia menyatakan bahwa empat pilar kebijakan CHT tetap dipertimbangkan dalam kebijakan tarif cukai tahun 2024: pengendalian konsumsi, keberlangsungan industri, target penerimaan, dan pemberantasan rokok ilegal.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tujuan dari kenaikan 10% CHT pada tahun 2023 dan 2024 adalah untuk mengontrol produksi dan konsumsi rokok. Dengan kenaikan harga rokok, diharapkan konsumsi rokok juga akan menurun.
“Kami telah menaikkan cukai rokok selama ini untuk mengontrol konsumsi dan produksi rokok,” kata Sri Mulyani dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden pada hari Kamis, 3 November 2022.
BACA JUGA : Tak Hanya Di Indonesia, Angka Covid Singapore Juga Naik
