1 July 2024
Acara-Tabrak-Mahfud
Acara-Tabrak-Mahfud

Cawapres Mahfud MD Sebut Harga Pangan Mahal Karena Korupsi

Dalam program “Tabrak Prof: Ngobrol Lebih Dekat dengan Prof. Mahfud”, calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD menerima pertanyaan dari seorang warga Madura yang tinggal di Malang selatan bernama Herman.

Herman bertanya, mengapa harga kebutuhan pokok pangan selalu mahal dan terus meningkat ketika mendekati bulan Ramadan. Herman juga meminta Mahfud MD memenuhi janjinya untuk mengawasi harga-harga kebutuhan pokok jika dia terpilih sebagai presiden dan wakil presiden bersama dengan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo.

Kami menuntut penurunan harga sembako Pak Mahfud, yang kadang-kadang hanya omong kosong. Tidak hanya selama kampanye, Prof. Mahfud harus berkomitmen untuk menurunkan harga sembako, mengingat mendekati Ramadan.Pada Rabu (7/2/2024), Herman menyatakan dalam acara Tabrak Prof di Bonderland, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Prof. Mahfud juga mengakui bahwa mengendalikan harga kebutuhan pokok pangan menjadi sulit karena banyaknya mafia pangan. Meskipun negara dengan kekuatan anggarannya telah memberikan bantuan kepada masyarakat, harga masih sulit turun karena ada oknum yang korup dan mafia.


BACA JUGA : Kampanye Di Kupang Ahok Minta Masyarakat Pilih Presiden Tanpa Beban

Harga bahan pokok saat ini mahal, bayangkan harga beras saat ini antara 14.000 dan 15.000. Prof. Mahfud menyatakan bahwa ini karena banyak mafianya diambil dan dijual dengan harga tinggi, dan bantuan yang berasal dari negara yang korup dijual dengan harga tinggi lagi. Tepuk tangan ribuan orang yang hadir menyambut pernyataannya.

Menurut pria kelahiran Sampang, pemerintah juga telah memberikan bantuan solar sebagai subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada petani dan nelayan, tetapi ada indikasi korupsi di tengah jalan dan mafia yang menjualnya dengan harga tinggi kepada petani dan nelayan lokal.

“Ini yang harus kita sikat, ke depan saudara oleh sebab itu, salah satu program kami besok itu akan memfungsikan kembali Bulog, badan urusan logistik negara untuk menangani hal-hal ini, beras, jagung, garam, dan sebagainya itu nanti akan diurus oleh Bulog secara lebih teratur,” jelasnya.

“Tidak semua sekarang punya Bulog sudah numpuk beras, numpuk bahan pangan, lalu di sini ada importir swasta yang berkolusi dengan pejabat, lalu yang di sini busuk, yang di sini mahal itu yang menyebabkan barang mahal,” tambahnya.

Mantan Menkopolhukam ini juga menambahkan, bila pembukaan kran impor beberapa komodi pangan membuat masyarakat Indonesia, terutama petani menderita. Ia mencontohkan, bagaimana Pulau Madura yang terkenal sebagai pulau penghasil garam di dunia internasional, saat ini garamnya tidak laku.

Kolusi, Korupsi masih ada, gula, garam, semua impor. Tidak hanya Madura yang disebut sebagai pulau garam di seluruh dunia, tetapi juga kita yang mengimpornya. Karena impor dari luar, karena mafioso yang ingin mendapatkan keuntungan dan mencekik kehidupan masyarakat, katanya.


BACA JUGA : PDIP Sebut Ahok Tak Tahan Lihat Jokowi Rusak Demokrasi

Loading

Silahkan Telusuri

Partai PKB

Uji Kelayakan Kandidat Kepala Daerah Untuk Pilkada 2024 Dilakukan Oleh PKB

JAKARTA, IKNpost – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus melakukan Uji Kelayakan …