Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), menegaskan bahwa pulau Galang di Kota Batam, Provinsi Riau, tidak akan menjadi tempat tinggal bagi pengungsi Rohingya.
Mahfud tidak menjelaskan secara rinci mengapa menolak warga Rohingya Pulau Galang sebagai tempat pengungsian.
Hingga saat ini, Mahfud dan jajarannya terus berusaha mencari tempat baru untuk mengungsi.
Meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berbicara dengan pemerintah Aceh, Sumatera Utara, dan Riau tentang lokasi baru tersebut adalah salah satu upayanya.
BACA JUGA : Kungjungi Kalimantan Timur, Ganjar Diyakini Warga Dapat Memajukan Indonesia
Mahfud menyatakan bahwa Menteri Dalam Negeri akan mengkoordinir forkopimda tiga provinsi, Aceh, Sumatra Utara, dan Riau, untuk membahas masalah tersebut.
Sebelum ini, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mempertimbangkan untuk menampung pengungsi Rohingya di Pulau Galang di Kota Batam, Provinsi Riau.
Tempatnya di mana? Usai menghadiri Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-GOV) Ke-3 Tahun 2023 di Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Selasa (5/12), Ma’ruf Amin menyatakan, “Dulu kita punya Pulau Galang, nanti kita bicarakan lagi apa akan seperti itu.”
Dia berkata, “Meskipun saat ini tidak mungkin untuk menolak, kita juga harus mengantisipasi penolakan dari masyarakat dan mengantisipasi bahwa semuanya tidak pergi ke Indonesia. Itu menjadi beban.”
Ma’ruf, yang baru kembali ke Indonesia dari kunjungan ke Yunani pada pekan lalu, menyatakan bahwa masalah pengungsi Rohingya adalah masalah yang sama di banyak negara.
BACA JUGA : Kunjungi Nusantara, Ganjar Akan Melanjutkan Pembangunan IKN