Menko Polhukam Mahfud MD, yang baru saja ditunjuk sebagai cawapres 2024, menekankan bahwa pemilu 2024 harus netral. Mahfud meminta semua pihak mengikuti sikap netralitas tegas Presiden Jokowi.
Pada awalnya, Mahfud menyatakan harapannya bahwa pemilu presiden dan legislatif akan berlangsung secara jujur, adil, damai, dan bermartabat. Namun, dia kemudian menyatakan bahwa dia telah menerima laporan dugaan kecurangan.
Setelah membeberkan laporan yang dia terima, Mahfud menyatakan bahwa dugaan kecurangan itu dapat terjadi baik oleh warga biasa maupun aparat.
Mungkin dugaan kecurangan itu benar. Tapi itu juga bisa hanya manipulasi informasi. Jika itu benar terjadi, mungkin itu dilakukan oleh aparat, tetapi juga oleh warga sipil biasa. Menurutnya, beberapa laporan yang dia terima menunjukkan bahwa orang-orang tertentu memasang baliho parpol, tetapi baliho tertentu dibawa turun, yang diduga dilakukan oleh aparat.
Mahfud mengingatkan semua pihak agar pemilu dilakukan secara jujur. Kelompok tertentu tidak dipengaruhi.
BACA JUGA : Susul Ganjar, Cawapres Mahfud MD Sowan ke Gus Mus
“Kita berharap pemilu ini menghasilkan pemimpin atau wakil rakyat yang baik dan berkah bagi Indonesia, karena sesuatu yang buruk tidak akan memberi berkah dan kebaikan, jadi pemilu ini harus berjalan baik, bermartabat, dan berkeadaban.”
Harap diingat bahwa UU No 7 tahun 2017 tentang pemilu mengatur netralitas aparatur negara, khususnya Polri, TNI, dan aparat sipil negara.
Mahfud juga meminta masyarakat yang bergabung dengan tim pasangan calon untuk tetap tenang dan tidak mengganggu. Dia kemudian mengutip pesan netralitas Jokowi.
Jokowi kemudian menyatakan, “Kita ikuti sikap tegas Presiden Jokowi sebagai arah kesibukan kita dalam menyongsong dan menyelenggarakan pemilu dengan sebaik-baiknya.”
BACA JUGA : Capres Ganjar Sowan Ke Gus Mus, Bahas Apa?