Ini disampaikan di Puncak Acara Hari Lahir Ke-XVI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) yang diadakan Minggu (12/11)di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon.
Sebelum itu, ia berbicara tentang dirinya sendiri, yang tidak akan memanfaatkan kesempatan untuk mengisi orasi ilmiah ini sebagai kesempatan untuk melakukan politik praktis.
Mahfud menyatakan dalam keterangan tertulis pada Senin (13/11/2023), “Tidak ada gunanya saya bicara politik praktis, karena kalian kaum intelektual tidak bisa sedikit bicara harus milih siapa.”
BACA JUGA : Relawan Ganjar Adakan Senam Sehat Ajak Warga Situbondo Dukung Ganjar-Mahfud
Dia berpendapat bahwa ajakan untuk memilih sendiri tidak efektif karena mahasiswa adalah individu yang cerdas.
Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini mendesak pemilu yang adil dan jujur.
Kita harus melakukan pemilu dengan jujur dan berdasarkan nilai-nilai demokrasi yang berkeadaban. Mahfud tegas berkata tidak boleh ada kecurangan.
Mahfud menyatakan bahwa pemilihan pesta demokrasi harus dilakukan dengan hati nurani. Bukan karena ada ajakan yang dipenuhi dengan iming-iming yang membuat pemilu tidak adil.
Karena itu, Mahfud menegaskan bahwa kepemimpinan Indonesia tidak akan pernah berkembang dengan baik jika mereka berasal dari kecurangan. Dia juga meminta para BEM PTNU untuk tidak terlibat dalam penipuan.
Mahfud menegaskan bahwa kesempatan yang tidak sehat itu tidak boleh diperdagangkan.
BACA JUGA : Ketum PDIP Megawati Bahas Kondisi Hukum Saat Ini