Pada kampanyenya yang dimulai pada hari Selasa, 28 November 23, Mahfud MD, calon wakil presiden nomor urut tiga, mengangkat program unggulan dana guru ngaji.
Mahfud menyatakan bahwa jutaan guru ngaji saat ini menerima gaji yang kurang dari standar.
Mahfud mengakui bahwa apresiasi terhadap mereka masih jauh dari harapan. Meskipun demikian, mereka bertanggung jawab untuk menjaga etika dan membantu membangun karakter generasi muda negara.
BACA JUGA : Antusias Warga Distrik Semangga Papua Dukung Ganjar-Mahfud
Mas Ganjar (Capres nomor urut tiga) dan Mahfud berencana untuk meningkatkan pengakuan dan dukungan terhadap guru ngaji dan pendidik keagamaan di masa mendatang. Salah satunya adalah memberikan insentif sebesar satu juta rupiah sebagai cara untuk menunjukkan penghargaan dan memastikan bahwa pekerjaan ini dianggap sebagai pekerjaan yang layak, optimal, dan memiliki kemampuan,” katanya.
Cawapres Nomor Urut 2 mengatakan, “Saat Mas Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia sudah menggagas program insentif untuk guru keagamaan. Selama program berlangsung dari 2019 hingga 2023, total realisasi pemberian insentif kepada guru keagamaan mencapai Rp 1,2 triliun.”
BACA JUGA : Ketua DPD PDIP Sumut Ajak Warga Riau Dukung Ganjar-Mahfud
Sejauh ini, pemerintah Jawa Tengah telah mengembangkan program yang memberikan insentif kepada guru ngaji dan pengajar agama lain.
Pemerintah Jawa Tengah memberikan insentif sebesar Rp 1 triliun kepada guru ngaji dan pendidik agama lainnya selama pemerintahan Ganjar Pranowo.
Selain memberikan insentif, dana itu juga digunakan untuk membayar iuran BPJS mereka. Jawa Tengah akan menjadi contoh bagi pemerintahan Ganjar-Mahfud.