5 July 2024

Barisan Rudal Iran Berangkat ke Syria Menuju Perang

Jakarta, IKNpost – Setelah Israel menyerang Gedung Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, awal pekan lalu, Israel dan Iran berada di ambang perang.

Sebagian besar orang tewas dalam serangan Israel, termasuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.

Iran sangat marah ketika Zahedi meninggal, dan mereka mengancam akan menyerang Zionis.

Sementara itu, Israel sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan balik Iran.

Iran mulai mempersiapkan diri untuk melakukan serangan ke Israel.

Barisan rudal Iran bergerak ke Syria, negara sekutu Iran dan bersebelahan dengan Israel.

Setelah pimpinan tertinggi dan Presiden Iran menyatakan bahwa mereka akan membalas serangan yang dilakukan oleh Israel pada Senin 1 April 2023 lalu, barisan rudal Iran dari berbagai jenis bergerak menuju Syria dalam konvoi yang sangat panjang.

Pada saat yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai mempekerjakan tentara cadangan untuk meningkatkan pertahanan udara mereka.

Baca juga : Gibran Puas Melihat Empat Menteri Bersaksi di Mahkamah Konstitusi

Israel telah meningkatkan kewaspadaan di Israel utara dan sekitar Kota Eliat sebelumnya.

Orang-orang yang telah dikirim ke cadangan pada awal perang di Jalur Gaza kembali.

IDF khawatir bahwa Iran akan mencoba menggunakan milisi Syiah di Irak, Yaman, Suriah, dan bahkan Lebanon.

Militer memiliki kemampuan untuk meluncurkan roket, rudal, dan pesawat nirawak ke wilayah Israel.

Selain itu, dikabarkan bahwa Israel mulai mengevakuasi karyawannya dari kedutaan besarnya di seluruh dunia karena ketakutan akan serangan balasan dari Iran.

Dilaporkan bahwa penduduk Israel juga mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan mungkin dari Iran.

Iran memperingatkan AS agar tidak terjebak dalam perangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kata Mohammad Jamshidi, Wakil Kepala Staf Presiden Iran untuk urusan politik.

“Kami peringatkan AS agar tidak terseret ke dalam perangkap Netanyahu. AS harus minggir agar Anda tidak terkena dampaknya. Sebagai tanggapan, AS meminta Iran untuk tidak menyerang sasaran Amerika,” katanya di X, dilansir Bloomberg.

Berdasarkan laporan, Amerika Serikat kini dalam keadaan siaga dan sedang mempersiapkan untuk menghadapi ancaman dari Iran yang menyasar ke aset Israel atau Amerika di wilayah tersebut.

Pemerintahan Presiden Joe Biden khawatir akan setiap serangan di Israel, khususnya terhadap sasaran militer atau intelijen daripada warga sipil, menurut NBC, mengutip dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Biden langsung memberi tahu Iran bahwa AS tidak tahu serangan di Damaskus akan terjadi, menunjukkan bahwa AS sedang berusaha mencegah serangan terhadap pasukan dan pangkalannya di Timur Tengah.

Republik Islam mengklaim akan memberikan tamparan keras kepada Israel. Namun, tidak jelas kapan dan apakah Iran akan mencoba menyerang Israel secara langsung atau melalui kelompok proksinya, seperti Hizbullah Lebanon.

Baca juga : 522 Guru Ngaji Berpartisipasi dalam Program Mudik Gratis BAZNAS

Loading

Silahkan Telusuri

Prabowo Bertemu Menlu AS di Yordania, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

JAKARTA, IKNpost – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri …