Pemerintah Presiden AS Joe Biden terus mempersulit persetujuan izin penjualan lebih dari 20.000 senapan buatan AS ke Israel. Apa yang menyebabkan penundaan ini?
Departemen Luar Negeri AS sedang mempertimbangkan kembali kesepakatan penjualan senapan, menurut laporan Axios. Ini karena kekhawatiran tentang upaya pemerintah Israel untuk menghentikan tindak kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim ekstremis Yahudi di Tepi Barat.
BACA JUGA : Jokowi Singgung Walikota Yang Jadikan Warna Partai Sebagai Warna Kota
Menurut Axios, langkah ini menunjukkan bahwa Washington tidak yakin apakah Tel Aviv telah melakukan tindakan dan upaya yang cukup untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pada awal perang, Israel meminta pasokan senapan untuk tim respons cepat sipil. Mereka dikirim ke desa-desa di dekat perbatasan wilayahnya dengan Jalur Gaza, Lebanon, dan Suriah.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa serangan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan lebih dari 240 orang lainnya disandera.
Serangan Hamas itu memicu perang tanpa henti Israel di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 18.400 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat.
BACA JUGA : Dewan Pengurus Apeksi Bima Arya Dukung Pembangunan IKN