3 July 2024

Ahli KPU: Keributan Sirekap Tidak Ada Artinya

JAKARTA, IKNpost – Marsudi Wahyu Kisworo, ahli dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), berpendapat bahwa masalah Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI yang membuat banyak orang emosi sebenarnya tidak diperlukan dan hanya pepesan kosong. Ini karena penetapan hasil Pilpres dilakukan melalui rekapitulasi manual berjenjang, bukan melalui Sirekap.

“Keributan yang nggak ada gunanya, kita ributin pepesan kosong. Wong, ini penetapan pemilu dasarnya manual. Itu yang dipakai. Jadi bukan dari Sirekap,” kata Marsudi dalam sidang PHPU Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Rabu, (3/4).

Marsudi menjelaskan bahwa kekacauan telah terjadi sejak KPU menggunakan Sistem Informasi Penghitungan (Situng) yang paling baru digunakan pada Pemilu 2019.

Marsudi tidak memperhatikan kekacauan ini. karena perolehan suara ditetapkan oleh KPU secara berjenjang melalui perhitungan manual.

Selain itu, Marsudi menyatakan bahwa KPU sering mengubah angka Sirekap yang tidak sesuai.

Ia mencontohkan bahwa ada 12 ribu kesalahan di 12 ribu TPS, tetapi angka tersebut tersebar di tiga paslon, bukan hanya di satu paslon.

“Kalau bermasalah dalam arti dia mempengaruhi angka, suara dan perolehan menurut saya tidak. Tapi bikin orang jadi emosi, jadi ribut, iya,” kata Marsudi.

“Tiga-tiganya ada yang naik dan turun. Ini nggak bisa ada algoritma yang didesain ini suara terkunci. Karena distribusi error ini terjadi di 3 paslon,” ujar Marsudi.

Baca juga : Peran Masyarakat di Pilkada 2024 Ditingkatkan oleh Bawaslu

Loading

Silahkan Telusuri

Staf Khusus Presiden Grace Natalie

Staf Khusus Presiden Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang untuk Pilkada Jakarta

JAKARTA, IKNpost – Staf Khusus Presiden Grace Natalie menolak pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan (PKS) …