Rishi Sunak, perdana menteri Inggris, berbicara tentang kecerdasan buatan (AI). Wujud berdarah India ini mengatakan bahwa AI memiliki banyak manfaat tetapi juga banyak bahaya.
Sebaliknya, AI juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, tetapi ada kemungkinan bahwa ini juga akan berdampak pada pasar tenaga kerja. Dalam pidatonya, Sunak mengatakan bahwa kecerdasan buatan akan membawa perubahan seperti revolusi industri, munculnya listrik, dan munculnya internet.
Namun, kelompok teroris, misalnya, dapat menyalahgunakan AI untuk menyebarkan ketakutan lebih luas. Ia menilai bahwa AI harus menjadi prioritas global untuk mengurangi risiko kepunahan manusia.
BACA JUGA : Sesal Bos Microsoft Berhentikan Windows Phone
Sunak menyatakan bahwa dalam situasi yang paling tidak terduga namun ekstrem, ada kemungkinan umat manusia akan kehilangan kendali sepenuhnya atas AI melalui jenis AI yang terkadang disebut sebagai kecerdasan super.
Ini disebabkan oleh fakta bahwa AI telah secara efektif menangani tugas administrasi seperti menyiapkan kontrak dan membantu membuat keputusan, yang biasanya dilakukan oleh karyawan. Dia percaya bahwa pendidikan dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini.
Misalnya, Sunak mengatakan bahwa meskipun otomasi AI telah mengubah cara pabrik dan gudang bekerja, itu belum sepenuhnya menghilangkan pekerjaan manusia.
Menurutnya, terlalu mudah untuk mengatakan bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia. Dia juga meminta masyarakat untuk melihat teknologi sebagai co-pilot atau alat bantu dalam pekerjaan sehari-hari.
BACA JUGA : Ditarget 7.000 Menara, Turun Jadi 5.600 Menara Karena Korupsi