Smartfren Business bekerjasama dengan Telkomsat, anak usaha Telkom, buat memperkenalkan layanan internet di daerah tertinggal, terluar, serta terdepan( 3T).
” Kami memandang terdapat banyak permintaan konektivitas oleh industri yang beroperasi di daerah 3T, tetapi dikala ini permintaan itu tidak bisa dipadati dengan konektivitas berbasis serat optik,” ucap Alim Gunadi,Chief Enterprises Business Officer Smartfren Business.
BACA JUGA : Apple : iPhone 15 Pro Konsol Terbaik
” Harapannya konektivitas satelit yang dikombinasikan dengan bermacam pemecahan kepunyaan Smartfren Business bisa membuka kesempatan buat mencapai pangsa pasar di situ,” kata Alim.
Starlink diklaim bisa membagikan konektivitas dengan latensi yang lebih rendah, sehingga pengalaman komunikasi diklaim lebih lembut. Selaku ilustrasi, apabila memakai teknologi VSAT dapat membagikan latensi 700- 600 ms, hingga Starlink yang ialah satelit low earth orbit( LEO) membolehkan membagikan latensi 100 ms.
Keunggulan layanan internet berbasis satelit semacam Starlink ini dinilai sesuai selaku pemecahan telekomunikasi di daerah 3T, baik dalam mengoperasikan perlengkapan pemantau dari jarak jauh, pengiriman pesan bacaan ataupun video, sampai kebutuhan yang lain.
Data mengatakan, Telkomsat sudah menjalakan kerjasama eksklusif dengan Starlink semenjak Juni 2022 buat daerah Indonesia. Telkomsat memakai Starlink selaku backhaul dari produk layanan anak usaha Telkom itu.
BACA JUGA : Kerja sama yang Buat Jakarta Jadi Kota Pintar